AIESEC Unila Gandeng Pemuda Mancanegara Majukan Lampung

id AIESEC Unila, YEP AIESEC

AIESEC Unila Gandeng Pemuda Mancanegara Majukan Lampung

Pertemuan mahasiswa dari mancanegara dilaksanakan AIESEC Unila di Lampung dengan Staf Ahli Gubernur Lampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Menurut dia, sebanyak 22 mahasiswa yang berasal dari beberapa negara dan benua ini akan diajak berkeliling serta menganalisis usaha yang dapat berkembang di wilayah Lampung.
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Organisasi kepemudaan dunia yang bernaung dalam AIESEC Universitas Lampung menggandeng 22 pemuda mancanegara untuk ikut memajukan serta mengembangkan jiwa kewirausahaan guna membangun Provinsi Lampung.

"Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai 18-28 Agustus dengan beberapa rangkaian acara seperti kunjungan sekolah hingga pelaku UMKM dan potensi wisata sebagai langkah konkret pengenalan terhadap wisatawan asing," kata Ketua Pelaksana Youth Enterpreneurial Project (YEP) Farid Syah Putra, saat konferensi pers di Ruang Abung Balai Keratun Pemprov Lampung, di Bandarlampung, Rabu.

Menurut dia, sebanyak 22 mahasiswa yang berasal dari beberapa negara dan benua ini akan diajak berkeliling serta menganalisis usaha yang dapat berkembang di wilayah setempat.

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memacu pemuda khususnya pengusaha muda dapat lebih mengembangkan potensinya dengan memunculkan ide-ide kreatif sehingga layak bersaing serta mengembangkan usahanya lebih maju," katanya.

Ia menyebutkan, kebanyakan usaha yang dilakukan oleh pengusaha muda atau pelaku usaha hanya didasarkan kepada kebiasaan tanpa memperhatikan usaha mana yang lebih menghasilkan dan bertahan lama.

"Saya juga berharap, para pengusaha bisa bertukar pikiran dan pengetahuan dengan mahasiswa asing ini, sehingga dapat menunjang pengembangan usaha yang dijalankan," kata Farid.

Ia melanjutkan, selama enam minggu mahasiswa asing itu akan stay atau tinggal dan menyampaikan pengalaman serta usaha hingga potensi dari negaranya masing-masing.

"YEP 2.0 juga sebagai ajang pengenalan dan promosi kebudayaan hingga beragam potensi wisata di Provinsi Lampung," ujarnya.

Mahasiswa asing, menurut dia, saat kunjungan ke pelaku usaha kecil menengah (UKM) mereka (mahasiswa asing) difasilitasi untuk bertukar pandangan.

"Mereka juga akan kita fasilitasi untuk berbagi pengalaman serta motivasi inspirasi dan bimbingan bagi pelajar di Kota Bandarlampung," ujarnya.

Harapannya, kata dia, ke depan pemuda di Lampung berani memulai berwirausaha dengan berbagai ide-ide kreatif.

Staf ahli Gubernur Lampung Fahrizal Darmanto menyambut baik proyek kewirausahaan yang melibatkan mahasiswa asing ini agar dapat memberikan manfaat tehadap kemajuan bersama.

"Lampung memiliki beragam potensi yang besar, mulai dari usaha hingga dunia pariwisata," kata dia.

Ia berharap pemuda di Lampung dapat menyerap segala pengetahuan dari pemuda-pemuda mancanegara dari sejumlah negara itu.

Kegiatan itu diikuti 22 mahasiswa dari sejumlah negara dan benua, yaitu China, Ceko, Vietnam, Maroko, India, Prancis, Belgia, Taiwan, Austria, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Mesir serta Malaysia.

AIESEC adalah organisasi pemuda internasional yang tersebar di 125 negara dan memiliki lebih dari 80.000 anggota di seluruh dunia.

Melalui kegiatannya AIESEC berambisi untuk mencetak agen perubahan yang berkarakter, berkompetensi secara global dan dapat memberi pengaruh positif di masyarakat.

Kegiatan pengembangan kepemimpinan yang dilakukan oleh AIESEC antara lain adalah melalui projek dan pengalaman internasional melalui program magang professional dan juga kegiatan sosial di luar negeri.

Setiap tahunnya AIESEC telah memberikan lebih dari 20.000 pengalaman internasional dan juga 24.000 pengalaman kepemimpinan di seluruh dunia.

Sebagai salah satu organisasi yang dijalankan oleh pemuda terbesar di dunia, AIESEC memiliki 64 tahun pengalaman untuk mengembangkan anak muda semenjak berdiri tahun 1948.

Saat ini AIESEC telah memiliki 1.000.000 alumni di seluruh dunia, di antaranya adalah Bill Clinton, Mario Monti, dan Junichiro Koizumi.

Di Indonesia, AIESEC telah berdiri semenjak tahun 1984, kini terbesar lebih dari 20 universitas dan di 10 kota antara lain Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Padang, Malang, Bogor, Solo, Yogyakarta, Medan, dan Lampung.

Semenjak tahun 1970, berdasarkan keputusan AIESEC Internasional, kepanjangan AIESEC (Association Internationale des Etudiantes en Economiques er Commerce) yang sebelumnya selalu dipakai, sudah tidak dipakai lagi.