Angkot Di Bandarlampung Mogok

id angkot, mogok,bandarlampung,brt

Angkot Di Bandarlampung  Mogok

Penumpang Angkot terpaksa naik BRT karena angkot melakukan aksi mogok terkait kenaikkan BBM (FOTO ANTARA Lampung/Hisar Sitanggang)

Penumpang tak mestinya jadi korban, cukup naikkan ongkos angkutannya."
Bandarlampung,   (ANTARA Lampung)- Sebagian besar angkutan umum dalam kota, termasuk bus cepat terbatas (BRT)), tidak beroperasi pada hari pertama kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar.
    
Berdasarkan pantauan di sejumlah wilayah di Bandarlampung, Selasa, sebagian besar angkot dan bus BRT tidak beroperasi pada pagi hingga siang hari.
    
Menjelang sore hari, sejumlah angkutan kota sudah mulai beroperasi, dan begitu juga bus BRT.
    
Namun, hanya beberapa bus cepat terbatas (BRT/bus rapid transit) yang beroperasi di rute Sukaraja-Tanjungkarang- Korpri, Rajabasa-Tangjungkarang dan Rajabasa-Panjang.
    
Akibat sebagian besar angkot tak beroperasi, banyak pelajar dan karyawan yang menjadi terlantar, dan terpaksa pulang berjalan kaki atau dijemput sama keluarganya.
    
Beberapa penumpang bus BRT menyebutkan semestinya pengemudi cukup menaikkan tarif sesuai dengan kenaikan harga BBM, dan bukan melakukan aksi mogok.
    
"Penumpang tak mestinya jadi korban, cukup naikkan ongkos angkutannya," kata salah satu penumpang yang meminta namanya tak disebutkan.
    
Sementara itu, tarif ongkos BRT sudah naik Rp1.000 untuk sekali jalan, meski kenaikan itu ditentukan sepihak oleh awak bus tersebut.
    
"Maaf ya Pak, ongkosnya naik seribu rupiah karena terpaksa, sehubungan harga BBM naik. Kalau dulu sehari ngisi solar hanya Rp100 ribu, kini sudah mencapai Rp150 ribu," kata kondektur salah satu bus BRT rute Sukaraja-Korpri.
    
Beberapa penumpang bus itu bahkan mereka tidak keberatan jika ongkos BRT dinaikkan hingga Rp2.000 untuk sekali jalan, asalkan kenyamanan dan keamanan penumpang terjamin.
    
Sehubungan angkot melakukan aksi mogok, pengojek motor yang panen karena ongkos menggunakan jasa ojek kini berkisar Rp15.000 untuk jarak dekat, dan di atas Rp30 ribu untuk jarak yang cukup jauh.
    
Mulai Selasa pukul 00.00 WIB, pemerintah menaikkan harga premium dari Rp6.500/liter menjadi Rp8.500/liter, sedang harga solar naik dari Rp5.500/liter menjadi Rp7.500/liter.