Mahasiswa Bandarlampung Jual Takjilan

id Mahasiswa Bandarlampung Jual Takjilan, Puasa, Ramadhan, Romadhon, Ramadan, Bedug, Pasar Beduk, Pasar Kaget, Makanan kecil, buka puasa, Mahasiswa, Maha

Mahasiswa Bandarlampung Jual Takjilan

Ilustrasi menu kuliner di Lampung. (Dokumentasi).

Sambil menunggu berbuka, saya berdagang takjilan, dan mudah-mudahan mendapat rezeki tambahan untuk biaya kuliah."
Bandarlampung (Antara Lampung) - Sejumlah mahasiswa di Kota Bandarlampung menjual takjilan menjelang berbuka puasa yang dilakukan untuk mengisi waktu menunggu saat berbuka.

"Sambil menunggu berbuka, saya berdagang takjilan, dan mudah-mudahan mendapat rezeki tambahan untuk biaya kuliah," kata Septi, mahasiswa Universitas Lampung, di Bandarlampung, Selasa.

Dia mengatakan, takjilan yang dijual itu sebagian merupakan titipan ibu tempa indekos, namun ada juga yang membuat sendiri seperti es buah dan makanan ringan lainnya.

"Yang dijual ada kolak, lenggang, makanan ringan dan es buah, harganya Rp5.000-an semua. Saya hanya mengambil untung sedikit," kata dia lagi.

Keuntungan penjualan itu disimpan untuk keperluan kuliah, sebagain lagi tambahan modal untuk berjualan esok harinya.

Ia mengungkapkan, baru pertama kali berjualan di depan Museum Lampung, biasanya yang berjualan kakak tingkat, namun sekarang mereka sudah tidak berjualan lagi.

Beberapa mahasiswa lainnya juga mengaku berjualan untuk menambah biaya kuliah, selain juga untuk mendapatkan tambahan biaya mengadakan kegiatan buka bersama.

"Jualan takjilan ini sebenarnya untuk tambahan biaya acara buka puasa bersama yang rencananya akan diadakan bulan Agustus nanti," kata Rahman.

Dia menyatakan, nantinya acara buka puasa tersebut akan mengundang kakak tingkat yang sudah lulus kuliah dan juga mahasiswa lainnya.

Sebagian keuntungan penjualan itu pun ada juga yang disimpan untuk mengadakan acara lain.

Menurut dia, sebagian mahasiswa yang berjualan takjilan itu adalah anak indekosan, sehingga mereka tidak pulang kampung dan dapat berbuka di sini dengan potongan harga.

"Mahasiswa yang berjualan banyak anak indekosan yang tidak pulang kampung, dari pada di rumah saja lebih baik menunggu waktu berbuka sambil berdagang," kata dia lagi.

Harga takjilan yang dijual pun, menurutnya, relatif murah karena mulai dari Rp5.000 hingga Rp7.000, dan dinilai pas untuk anak indekosan pula.