Sepanjang 2023, BPBD Lampung Selatan catat 48 kejadian bencana

id Lampung Selatan ,Bencana alam ,BPBD

Sepanjang 2023, BPBD Lampung Selatan catat 48 kejadian bencana

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan Aris Wandi. ANTARA/Riadi Gunawan

Sebanyak 942 rumah dan satu puskesmas tergenang air banjir yang membuat 31 jiwa harus mengungsi pada waktu itu, ujarnya
Lampung Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mencatat sebanyak 48 kali kejadian bencana alam yang terjadi di daerah itu sepanjang tahun 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan Aris Wandi di Kalianda, Selasa, mengatakan kejadian bencana alam terbanyak yakni peristiwa angin puting beliung yang terjadi sebanyak 32 kali dalam satu tahun.

"Dari data yang telah kami himpun ada sebanyak 48 kejadian bencana alam, yakni angin puting beliung 32 kali, banjir enam kejadian, longsor 2, sambar petir tujuh dan hujan abu vulkanik akibat erupsi gunung anak Krakatau satu kali kejadian," kata dia.

Dari kejadian itu terdapat dua korban meninggal dunia yang diakibatkan oleh jembatan roboh atau longsor tergerus air, yang terjadi di Desa Rulung Sari, Kecamatan Natar, katanya.

Tidak hanya meninggal dunia dari akibat bencana alam tanah longsor, kejadian banjir yang terjadi di Lampung Selatan mengakibatkan ratusan rumah warga terendam banjir.

"Sebanyak 942 rumah dan satu puskesmas tergenang air banjir yang membuat 31 jiwa harus mengungsi pada waktu itu," ujarnya.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi adanya korban jiwa akibat bencana alam tersebut, Aris selalu mengimbau kepada masyarakat setempat untuk waspada terhadap peristiwa  alam yang kemungkinan akan terjadi.

Ia juga mengatakan dalam meminimalisasi korban dan kerugian material dampak bencana alam ini, BPBD setempat terus mengedukasi masyarakat, untuk menggalakkan gotong royong kebersihan lingkungan, terutama pada irigasi agar tidak terjadi penyumbatan ketika curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir.

Karena itu pihaknya juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi seperti sosialisasi, kemudian BPBD juga menyiagakan 25 personel yang bertugas 24 jam.

"BPBD juga sudah menyiapkan langkah-langkah dalam penanganan bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan juga menyiagakan 25 personel yang bertugas 24 jam untuk mengantisipasi bencana," ujar dia.

Pihaknya, kata Aris, juga terus menyosialisasikan kepada warga agar siap siaga menghadapi potensi bencana dengan mengaplikasikan pengetahuan kebencanaan yang telah didapatkan selama mengikuti pelatihan relawan bencana.

Kabupaten Lampung Selatan terdapat tujuh kecamatan yang berpotensi rawan bencana, yaitu Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Katibung, Sidomulyo, Candipuro, Natar dan Seragi.