Karantina Lampung: Dibutuhkan sinergi semua pihak dalam pengawasan satwa liar

id Lampung,Karantina Lampung,TSL,Peredaran satwa liar,Bandar Lampung

Karantina Lampung: Dibutuhkan sinergi semua pihak dalam pengawasan satwa liar

Kepala Balai Karantina Lampung, Donni Muksydayan (tengah), saat kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Sinergi Penguatan Pengawasan dan Pengendalian Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar serta Tumbuhan dan Satwa Langka dari Wilayah Sumatera. Bandarlampung, Selasa, (17/10/2023). ANTARA/Dian Hadiyatna

Untuk mencegah peredaran TSL yang semakin meningkat tentu perlu upaya penanggulangan yang melibatkan para pihak, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) - Balai Karantina Lampung mengatakan dibutuhkan sinergi semua pihak dalam pengawasan bersama terkait Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) yang melintasi provinsi ini.

“Dengan semakin berkembangnya modus penyelundupan TSL, tentu sangat dibutuhkan strategi yang efektif dan sinergi dari semua pihak dalam pengawasan bersama," kata Kepala Balai Karantina Lampung, Donni Muksydayan, di Bandarlampung, Lampung, Selasa.

Menurut dia, dalam pengawasan peredaran TSL tak hanya instansi pemerintah saja yang bertindak namun juga diperlukan peran serta seluruh elemen masyarakat karena penguatan pengawasan dan pengendalian peredaran TSL ini memiliki banyak tantangan.

"Karena memang berbagai kendala dihadapi di lapangan di antaranya, penanganan satwa usai penahanan oleh petugas, kemudian juga dibutuhkan lokasi penahanan yang representatif sesuai kaidah kesejahteraan hewan, yang tentunya menjadi 'PR' bersama," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, tingginya lalulintas orang maupun barang di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan yang juga termasuk pelabuhan penyeberangan tersibuk di dunia dengan operasional 24 jam sangat dibutuhkan strategi jitu dalam efektifitas pengawasannya.

"Harapannya melalui koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait ke depan dapat semakin memperkuat sinergitas pengawasan dan pengendalian TSL melalui sistem terpadu yang dibangun bersama," kata dia.

Gubernur Lampung, Arinal Junaidi, mengatakan, perdagangan ilegal satwa liar selain akan mengancam keanekaragaman hayati, tentu akan berdampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat yaitu penularan penyakit yang berasal dari satwa.

"Untuk mencegah peredaran TSL yang semakin meningkat tentu perlu upaya penanggulangan yang melibatkan para pihak," kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Karantina Lampung sepanjang periode Januari-September 2023 terdapat 14.886 ekor jenis satwa burung yang berhasil diamankan oleh petugas. Sedangkan pada 2022 sebanyak 22.297 satwa dan  2021 sebanyak 15.896 satwa jenis burung.

Selain jenis satwa burung juga terdapat jenis satwa lain seperti orangutan, monyet maupun musang. Terhadap pelaku penyelundupan TSL telah, telah diproses secara hukum hingga tahap P21.