Kembali mobil mewah dituding pakai BBM bersubsidi

id Mojokerto, Ubaya, Pengamat Ekonomi,harga bbm,Antara Lampung, Lampung Update

Kembali mobil mewah dituding pakai BBM bersubsidi

Pengamat ekonomi Universitas Surabaya (Ubaya) Prof. Drs.ec. Wibisono Hardjopranoto. ANTARA/Indra Setiawan

Mojokerto (ANTARA) - Pengamat ekonomi Universitas Surabaya (Ubaya) Prof. Drs.ec. Wibisono Hardjopranoto M. S. mengatakan keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat tepat.

"Seharusnya sudah sejak dulu harus naik (BBM), dan subsidi diberikan kepada orang yang tepat," katanya saat dikonfirmasi di Mojokerto, Jatim, Sabtu malam.
 
Ia mengatakan, banyak ditemukan kendaraan mewah yang antre untuk membeli BBM subsidi di SPBU, ini yang dinilainya tidak tepat sasaran.
 
"Ini merupakan fenomena gunung es, yang kelihatan berapa itu kebocoran-nya. APBN jebol," ucapnya.
 
Ia mengakui, dampak kenaikan BBM adalah terjadinya inflasi. Namun, dari kacamata ekonomi akan terkena inflasi adalah mereka yang masuk dalam fixed income group.
 
"Artinya yang terkena inflasi warga negara yang pengangguran, atau terkena COVID-19," ujarnya.
 
Ia mengaku yang paling terkena dampak kenaikan BBM adalah sektor transportasi logistik, tetapi pemerintah harus siap dengan inflasi.
 
"Supaya pemerintah tidak boleh berdiam diri harus berikan bantuan kepada warga fixed income group yaitu penduduk dengan penghasilan yang tidak disesuaikan akibat inflasi," katanya.