13.600 rumah warga OKU Sumsel terendam banjir

id Bencana banjir, Sungai Ogan, banjir di OKU, BPBD OKU

13.600 rumah warga OKU Sumsel terendam banjir

Penyaluran bantuan sembako untuk korban banjir di Kabupaten OKU, Sumsel. (ANTARA/Edo Purmana/24)

"Jumlah korban terdampak terus bertambah. Hingga hari ini tercatat sebanyak 13.600 rumah warga dengan jumlah sekitar 50 ribu jiwa yang terdampak banjir, katanya

Baturaja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menyebutkan sebanyak 13.600 rumah warga di wilayah itu terdampak bencana banjir.

Kepala BPBD OKU Januar Efendi di Baturaja, Sabtu, mengatakan pascabanjir pihaknya terus melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak bencana alam akibat luapan Sungai Ogan tersebut.

"Jumlah korban terdampak terus bertambah. Hingga hari ini tercatat sebanyak 13.600 rumah warga dengan jumlah sekitar 50 ribu jiwa yang terdampak banjir," katanya.

Adapun wilayah terdampak banjir meliputi tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya (KPR), Sosoh Buay Rayap, dan Semidang Aji.

Menurut dia, dari jumlah tersebut, tiga rumah di antaranya mengalami rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan 71 rumah rusak ringan.

Meskipun tidak ada korban jiwa, kata dia, sebagian besar warga yang terdampak bencana sempat mengungsi karena rumah mereka terendam banjir dengan ketinggian mencapai dua meter.

Untuk membantu warga, Pemkab OKU mendirikan posko pengungsian di beberapa titik guna menampung korban banjir yang dilengkapi dengan dapur umum.

"Sebagian besar warga saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing karena banjir mulai surut. Memang ada beberapa wilayah yang masih kebanjiran seperti Kecamatan KPR, namun aktifitas masyarakat berangsur normal," ujarnya.

Saat ini pihaknya sedang fokus mendistribusikan bantuan logistik untuk seluruh korban banjir di wilayah itu guna meringankan beban setelah dilanda bencana alam.

"Bantuan terus berdatangan dari semua kalangan untuk didistribusikan ke seluruh korban banjir secara bertahap, termasuk kami menerobos daerah terisolir akibat bencana alam guna membantu kebutuhan pokok warga," ujarnya.