FOILA sampaikan proyek investasi siap ditawarkan

id foila, bank indonesia, bi lampung, investasi lampung

FOILA sampaikan proyek investasi siap ditawarkan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Junanto Herdiawan (empat dari kiri) pada kegiatan pengembangan kapasitas atau capacity building FOILA. (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Forum Investasi Lampung (FOILA) memperkuat sinergitas dalam mengakselerasi investasi melalui penyajian daftar proyek investasi yang siap ditawarkan (Investment Project Ready to Offer atau I-PRO).

“Dalam mengoptimalkan potensi sektor pertanian, perkebunan, pariwisata, hingga energi baru terbarukan Lampung yang tersebar di kabupaten/kota, kita perlu pahami bersama dan siapkan I-PRO yang sesuai dengan preferensi pasar internasional," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Junanto Herdiawan, pada kegiatan pengembangan kapasitas atau capacity building FOILA, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan, proyek investasi yang siap ditawarkan atau I-PRO harus memenuhi beberapa kriteria agar dapat diterima oleh calon investor pada skala internasional.

Menurutnya, dalam mempersiapkan I-PRO, pemahaman dan kapabilitas anggota FOILA hingga ke level kabupaten/kota perlu diperkuat mengingat besarnya potensi daerah untuk dieksplorasi.

Director of Natural Resource Planning BKPM, Ratih Purbasari Kania mengatakan proyek I-PRO harus memenuhi aspek legal, teknis ,kelayakan usaha memperoleh fasilitas kredit dari perbankan atau bankable, atraktif, dan memiliki model bisnis yang jelas dan terukur.

"Kami menghargai keseriusan Provinsi Lampung dalam mendorong investasi melalui FOILA. Langkah berikutnya adalah mengeksplorasi potensi daerah menjadi daftar proyek investasi berstatus I-PRO, artinya 'clear and clear', memiliki model bisnis berkelanjutan, serta tentunya menguntungkan bagi calon investor," ujarnya

Ia menjelaskan, dalam perancangan proyek-proyek investasi berstatus I-PRO, pemerintah perlu mendorong penerapan skema pendekatan bisnis yang bertujuan untuk menciptakan nilai tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar atau Creating Shared Value (CSV) untuk mendayagunakan masyarakat lokal.

"Dengan prinsip CSV, investor tidak hanya memberikan bantuan sosial, namun mendukung transformasi petani atau masyarakat lokal menjadi 'small holder' melalui sarana dan prasarana produktif, pembiayaan, dan pembinaan," tambahnya.

Director of External Affairs PT GGP, Welly Soegiono mengatakan dalam bisnis PT GGP, pihaknya membina petani pisang di Tanggamus dan menjadi pemasok (offtaker) yang memasarkan pisang mereka ke pasar ekspor dengan harga yang mendukung kenaikan kesejahteraan petani.

Sebagai provinsi dengan keunggulan pada sektor pertanian dan perkebunan, Welly mengatakan bahwa kesejahteraan petani merupakan faktor penting yang mendukung keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.

"Pemerintah melalui kementerian atau lembaga dan organisasi perangkat daerah teknis yang membidangi juga harus bersinergi untuk menghadirkan kemudahan investasi dari sisi fiskal maupun nonfiskal pada proyek-proyek I-PRO," terangnya.

Pada capacity building ini, anggota FOILA dari kabupaten/kota juga memperoleh refreshment terkait penggunaan website FOILA. Refereshment ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif kabupaten/kota dengan pembaharuan berkala informasi dalam website FOILA untuk mendorong peningkatan investasi di Lampung.

Saat ini, calon investor dapat dengan mudah mempelajari perkembangan perekonomian Lampung dan berbagai proyek investasi yang ditawarkan melalui https://investlampung.