FKIP Unila gelar seminar nasional inovasi pembelajaran

id fkip unila, diah utaminingsih,seminar

FKIP Unila gelar seminar nasional inovasi pembelajaran

Gedung FKIP Unila (ANTARA/HO-Dok FKIP Unila)

Bandarlampung (ANTARA) - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) menggelar seminar nasional pendidikan bertema "Inovasi Pembelajaran dan Penguat Pendidikan Karakter Berorientasi Merdeka Belajar".

Dalam siaran pers yang diterima di Bandarlampung, Jumat, ketua panitia pelaksana Dr Handoko ST, MPd  mendampingi penanggungjawab kegiatan  Dr Riswandi M.Pd menyebutkan kegiatan dilaksanakan pada Senin (30/5).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Gedung B, FKIP Universitas Lampung rencananya menghadirkan nara sumber eksternal yaitu Prof Dr Gunarhadi (UNS) dan Prof Dr Novianty Djafri (Universitas Gorontalo).

Tujuan diadakan kegiatan ini adalah , untuk mengembangkan wawasan dan meningkatkan kompetensi konselor, guru, dan tenaga pendidik dalam bidang keahlian terkait bimbingan konseling dan psikologi pendidikan dalam skala internasional, serta untuk mengembangkan inovasi mutakhir bidang bimbingan dan konseling.

 Seminar dan prosiding yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2022 dan presentasi prosiding yang terdiri dari 11 bidang kajian yaitu, pengembangan dan inovasi teknologi pembelajaran, pengembangan Kurikulum, assesment dan evaluasi pendidikan, pendidikan berbasis merdeka belajar, dan pendidikan karakter.

Kemudian, pendidikan sosial, humaniora dan kearifan lokal, pengasuhan dan perkembangan anak, bimbingan konseling, manajemen pendidikan, kesehatan dan produktivitas dimasa pandemi, serta pengembangan desain Instruksional.

Sementara peserta yang akan mengikuti kegiatan ini ditargetkan mencapai 100 orang atau lebih yang terdiri dari Mahasiswa Umum (di luar Universitas Lampung), Mahasiswa S2 di lingkungan FKIP Universitas Lampung, Pemerhati pendidikan, Organisasi Profesi, Akademisi (Dosen), Praktisi (Guru) dan Umum (selain yang telah disebutkan).

Riswandi mengatakan, proses kemandirian belajar harus dikawal beriring dengan tahapan perkembangan individu yang menyertainya. 

"Proses kemandirian ini perlu mendapat bekal yang cukup untuk melangkah dan mengambil keputusan yang tepat karena proses kemandirian sedikit sekali intervensi dari orang lain sehingga segala keputusan diambil secara individual," kata dia.

Sementara Handoko menambahkan, proses kemandirian seperti itu tentu memerlukan karakter yang kuat sehingga setiap tindakan dan keputusan yang diambil dapat berguna dan diterima baik oleh orang lain maupun dirinya sendiri.

 "Oleh karena itu setiap pelajar pada era Merdeka Belajar perlu memiliki karakter yang kuat sebagai landasan dalam menempuh belajar di era ini dan untuk bekal dalam mengantisipasi perubahan dan kehidupan dimasa mendatang," kata dia.

Ia pun menambahkan, kita memiliki tanggung jawab dan komitmen untuk bersama mengembangkan karakter yang dapat membekali pelajar dalam era Merdeka Belajar. 

"Oleh karena itu melalui Seminar Nasional Penguatan pendidikan karakter pada era Merdeka Belajar diharapkan mampu membekali, menambah wawasan dan berbagai kemungkinan peluang yang dapat ditempuh untuk meningkatkan Pendidikan Karakter di era Merdeka Belajar. Semoga era Merdeka Belajar mampu mengantar pelajar Indonesia dan bangsa Indonesia pada kehidupan di masa depan dengan Karakter yang kuat dan inovatif," harap dia.