Banjir dan tanah longsor landa delapan desa di Kabupaten Sikka NTT

id banjir palue,banjir sikka,bencana banjir

Banjir dan tanah longsor landa delapan desa di Kabupaten Sikka NTT

Banjir menyebabkan kerusakan jembatan di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO Camat Palue)

Tanaman pangan terendam banjir dan rusak, bahkan ada yang terbawa arus, katanya
Kupang (ANTARA) - Hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak Senin (21/2) hingga Jumat (25/2) menyebabkan banjir dan tanah longsor di delapan desa di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Camat Palue Rodolfus Riba saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Sabtu, mengatakan bencana itu melanda Desa Maluriwu, Ladolaka, Tuanggeo, Rokirole, Nitung Lea, Lidi, Kesokoja, dan Reruwairere.

"Tanaman pangan terendam banjir dan rusak, bahkan ada yang terbawa arus," katanya.

Rudolfus mengatakan longsoran tanah, pasir, dan bebatuan menutup bagian ruas jalan di desa-desa yang terdampak bencana di Kecamatan Palue, pulau terluar di wilayah Kabupaten Sikka.

"Jalur transportasi putus total akibat bencana alam," kata dia.

Selain itu, menurut dia, bencana banjir menyebabkan Jembatan Oje Ubi Kecil rusak berat sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

Rudolfus mengatakan warga di desa-desa yang terdampak bencana kesulitan mengangkut komoditas ke Kota Maumere.

"Saya sendiri merasakan. Sempat terlambat kapal karena kami harus jalan kira-kira tiga kilometer untuk bisa ke pelabuhan agar bisa menyeberang ke Maumere," kata dia.

Namun, dia bersyukur bencana alam tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Dia berharap pemerintah daerah membantu memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana.