Vaksinasi ibu hamil dan anak 12-17 tahun di Kepri dimulai

id Vaksinasi anak,Kepri covid

Vaksinasi ibu hamil dan anak 12-17 tahun di Kepri dimulai

Gubernur Kepri Ansar Ahmad. (ANTARA/HO-Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan vaksinasi bagi ibu hamil, menyusui serta anak usia 12 - 17 tahun di daerah tersebut mulai dilaksanakan pada Juli.

"Jenis vaksin yang digunakan untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak adalah Sinovac," kata Gubernur Ansar di Gedung Daerah Tanjungpinang, Kamis.

Ansar meminta dalam dua hari ke depan Dinas terkait sudah selesai melakukan pendataan, kemudian melakukan rasionalisasi jumlah vaksinator yang diperlukan.

Sesuai data, kata dia, jumlah penduduk di Kepri dengan usia 12 sampai 17 tahun sebanyak 227.664 orang, dengan rincian 117.663 orang laki-laki dan 110.001 orang perempuan.

Menurut dia sasaran awal adalah anak sekolah yang berada dalam usia tersebut. Sehingga perlu adanya pemetaan dari Dinas Pendidikan tingkat kabupaten dan kota, serta Kanwil Kemenag yang membawahi sekolah madrasah.

Baca juga: Ini panduan vaksinasi kelompok anak 12-17 tahun

"Begitu juga pemetaan untuk ibu hamil dan menyusui oleh Dinas Kesehatan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya," ujarnya.

Lanjutnya, vaksinasi ini rencananya dimulai pada 5 Juli 2021 di sekolah saat pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Natuna.

Gubernur yakin jika efektif, maka pelaksanaan vaksinasi anak sekolah akan tuntas dalam 20 hari.

Ia juga berharap vaksinasi ini tidak sampai mengganggu proses vaksinasi bagi masyarakat umum yang saat ini masih berjalan.

"Juga agar screening betul-betul dilakukan secara ketat terhadap ibu hamil dan menyusui sebelum dilakukan vaksinasi," demikian Ansar.

Secara terpisah, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina menyampaikan latar belakang dilaksanakannya vaksinasi ini adalah kasus kematian ibu dan bayi yang meningkat akibat fokus rumah sakit terhadap COVID-19.

Kemudian disusul jumlah dokter spesialis obsgyn yang meninggal akibat COVID-19 menempati urutan kedua berdasarkan profesi kedokteran.

"Belakangan ini, ternyata terdapat satu anak yang terpapar dari 8 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan 50 persen di antaranya meninggal dunia" ujarnya.
Baca juga: Bandarlampung tunggu surat Kemenkes untuk vaksinasi anak dan ibu hamil
Baca juga: Wapres sebut vaksinasi anak 12-17 tahun tepat karena mortalitas tinggi
Baca juga: Pemerintah kaji kemungkinan berikan vaksin Sinovac dan Prfizer untuk usia muda