Dispar Makassar segera terbitkan buku panduan protokol kesehatan wisatawan

id Dinas pariwisata Makassar, dispar makassar, buku panduan, protokol kesehatan, bagi wisatawan, normal baru, ASITA, Covid,WISATA MAKASSAR

Dispar Makassar segera terbitkan buku panduan protokol kesehatan wisatawan

Sejumlah warga menikmati akhir pekan sebelum pandemi COVID-19 di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/Darwin Fatir.

Kami berusaha agar pariwisata bisa menggeliat kembali, meski di tengah pandemi agar perekonomian ikut tumbuh
Makassar (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Makassar sedang mempersiapkan langkah strategis dengan menerbitkan buku panduan, agar menarik minat wisatawan untuk kembali berkunjung di sejumlah destinasi wisata baik yang ada di Makassar maupun kabupaten lainnya di Provisi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Saat ini buku panduan protokol kesehatan COVID bagi wisatawan sedang dikerjakan dan segera dibagikan ke hotel, travel dan mitra agar wisatawan memiliki gambaran pencegahan virus Corona," ujar Kepala Dinas Pariwisata Makassar Rusmayani Madjid saat diminta tanggapannya, Rabu.

Buku panduan protokol kesehatan ini, kata dia, bertujuan untuk memberikan kesadaran bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara agar mengetahui apa saja prosedur saat mengunjungi destinasi wisata.
Baca juga: Puluhan peserta wisata COVID-19 di Hotel Swiss Bell Makassar dipersilakan pulang


Pihaknya mendukung program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mulai membuka daerah destinasi wisata, dengan syarat zona hijau, meskipun secara perlahan Makassar berupaya akan mengarah ke zona hijau itu.

Kota Makassar memang tidak banyak memiliki destinasi wisata, tapi sebagai daerah hub dan pusat transit wisatawan ke daerah lain, jualan wisata kuliner sebagai andalan pun harus mendapat pengawasan. Tentunya, dengan buku panduan tersebut, bisa memberikan edukasi kepada para pelancong.

"Kami berusaha agar pariwisata bisa menggeliat kembali, meski di tengah pandemi agar perekonomian ikut tumbuh. Sebab, dampak dari wabah ini, pariwisata mengalami terjun bebas, hingga mempengaruhi semua lini dan sektor pendukungnya," ungkap Rusmayani.

Tidak hanya itu, anggaran yang disediakan mendukung kegiatan pariwisata juga ikut dipotong untuk penanganan percepatan Coronavirus Disease (COVID-19), membuat promosi menjadi terhambat.

Pihaknya berharap, langkah ini bisa menjadi salah satu solusi agar wisatawan ikut teredukasi menjalankan protokol kesehatan, karena satu-satunya cara mencegah penularan adalah mematuhi aturan seperti mengenakan masker, jaga jarak, jaga kebersihan, wadah cuci tangan, pembatasan orang masuk di lokasi wisata maupun tempat kuliner dan aturan lainnya.

"Harapannya, geliat pariwisata bangkit kembali, meskipun dalam situasi yang berbeda. Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir. Semua sudah kita dipersiapkan bila nantinya Makassar dan daerah Sulsel memberlakukan normal baru," tambah dia.

Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulawesi Selatan, Didi L Manaba mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menunggu informasi dan regulasi pemerintah terkait dengan arahan menuju normal baru.
Baca juga: Kunjungan ke objek wisata di Makassar turun, akibat COVID-19


Mengenai pemberlakuan protokol kesehatan, dia sangat setuju, namun harus lebih diperketat baik itu wisatawan domestik maupun Wisatawan Mancanegara (Wisman) karena, aturan di semua negara sama menjalankan protokol itu.

Mengenai dengan arus pergerakan wisman, sampai saat ini belum menunjukkan peningkatan secara signifikan di Kota Makassar, kemungkinan masih berpengaruh pada dampak pandemi ini.

"Sampai saat ini belum ada pergerakan Wisman. Mungkin nanti setelah pemberlakuan normal baru nanti secara berangsur akan kembali meningkat," ungkap dia.*