Itera rancang dan kembangkan mesin pengering kelapa "indirect dryer"

id Lampung ,Bandarlampung ,Kota Bandarlampung ,Itera

Itera rancang dan kembangkan mesin pengering kelapa "indirect dryer"

Tim dosen dan mahasiswa Itera mengembangkan mesin pengering kelapa dengan sistem indirect dryer yang menghasilkan kopra putih berkualitas industri. Bandarlampung, Senin (15/12/2025). ANTARA/HO-Itera

Teknologi ini bekerja dengan memisahkan sumber panas dari produk udara panas dihasilkan di ruang terpisah kemudian dialirkan secara merata melewati potongan daging kelapa

Bandarlampung (ANTARA) - Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) merancang dan mengembangkan mesin pengering kelapa dengan sistem indirect dryer yang menghasilkan kopra putih berkualitas industri.

"Mesin pengering dengan sistem pemanasan tidak langsung, yang kami kembangkan ini dapat menghasilkan kopra putih berkualitas industri, tanpa bau asap, memiliki kadar air yang stabil, serta mutu yang lebih seragam," kata Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Itera Dr. Muhamad Fatikul Arif, S.T., M.Sc. dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan kondisi tersebut menjaga kualitas minyak, meningkatkan higienitas, dan memperpanjang daya simpan, sehingga lebih diminati industri dan memiliki nilai jual lebih tinggi.

"Teknologi ini bekerja dengan memisahkan sumber panas dari produk udara panas dihasilkan di ruang terpisah kemudian dialirkan secara merata melewati potongan daging kelapa," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, mesin pengering ini memanfaatkan biomassa lokal, seperti tempurung dan sabut kelapa, sebagai bahan bakar. Pemanfaatan limbah tersebut tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga mendorong praktik zero waste dan penerapan ekonomi sirkular di tingkat desa.

"Karena proses pengeringan tidak bersentuhan langsung dengan asap dan hanya memanfaatkan panas, kopra yang dihasilkan berwarna putih, lebih higienis, nilai gizi lebih terjaga, serta lebih bebas jamur,” kata dia.

Menurut dia, selama ini banyak sentra produksi kelapa masih mengandalkan metode pengasapan langsung yang menyebabkan kopra berwarna gelap dan beraroma asap, sehingga minyak yang dihasilkan lebih cepat tengik, tingkat higienitas rendah, dan daya simpan menurun.

"Akibatnya, harga jual dan daya saing kopra asap kalah dibandingkan dengan kopra putih hasil pengeringan tidak langsung. Kondisi ini juga diperparah oleh praktik penjualan daging kelapa secara mentah, yang membuat nilai tambah bagi petani dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) belum optimal," kata dia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Itera kembangkan mesin pengering kelapa "indirect dryer"

Pewarta :
Editor : Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.