Kunjungan ke objek wisata di Makassar turun, akibat COVID-19

id Tingkat kunjungan wisata, COVID-19,TWA Bantimurung, Pantai Akkarena,wisata makassar

Kunjungan ke objek wisata di Makassar turun, akibat COVID-19

Suasana salah satu objek wisata di Makassar, Pantai Akkarena sepi pengujung sebagai dampak pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Makassar, Senin (30/3/2020). ANTARA/Suriani Mappong

Target tingkat kunjungan ke Pantai Akkarena akhirnya terkoreksi dengan mencermati jumlah kunjungan yang terus menurun dari Januari hingga akhir Maret 2020
Makassar (ANTARA) - Tingkat kunjungan sejumlah objek wisata di Kota Makassar dan sekitarnya menuru akibat merebaknya kasus COVID-19 dan masyarakat dianjurkan untuk melakukan pembatasan sosial (social distancing).

Associate Director PT Gowa Makassar Trade Development (GMTD), TBK, A Eka Firman Ermawan di Makassar, Senin mengatakan, dalam lima tahun terakhir, tingkat kunjungan wisata ke Pantai Akkarena terus meningkat. Mencermati kondisi tersebut, maka akhir 2019 pihaknya berani menargetkan tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata pantai itu dapat mencapai satu juta kunjungan.

Namun setelah satu bulan berjalan di 2020, COVID-19 mulai tersebar ke daerah pasca kasus perdana ditemukan di Depok, dan dampaknya pun sampai ke luar provinsi di Indonesia, termasuk di Sulsel.
Baca juga: Penjualan paket wisata luar negeri di Makassar turun, dampak Covid-19

Dari fenomena tersebut, lanjut dia, target tingkat kunjungan ke Pantai Akkarena akhirnya terkoreksi dengan mencermati jumlah kunjungan yang terus menurun dari Januari hingga akhir Maret 2020.

"Gerakan berada di rumah saja, sebagai upaya mendukung pemerintah memutus mata rantai COVID-19 ini patut mendapat dukungan semua pihak, termasuk kami yang bergerak di bidang pariwisata," katanya.

Pernyataan serupa juga dikemukakan pengelola wisata di Taman Wisata Alam Bantimurung di Kabupaten Maros, Nuryadi bahwa, sejak pemberlakuan pembatasan sosial, maka TWA Bantimurung untuk sementara tidak beroperasi seperti dalam kondisi normal.

Hal itu dilakukan, lanjut dia, demi kebaikan bersama dan upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19, kendati diakui secara ekonomi objek wisata dalam tiga bulan terakhir ini sudah jauh dari target jumlah pengunjung yang rata-rata 500 - 700 kunjungan per bulan.
Baca juga: Pemprov Gorontalo siap gelar Jelajah Wisata Sulawesi, start dari Kota Makassar