Balai Veteriner Lampung-Unair perkuat SDM laboratorium

id Lampung ,Bandarlampung ,Balai Veteriner

Balai Veteriner Lampung-Unair perkuat SDM laboratorium

Tim pengabdian Masyarakat Unair berkunjung ke UPTD PTKS Lampung. Senin (8/12/2025). ANTARA/HO-BVET Lampung

Sebaliknya para ahli juga dapat belajar dari para SDM yang lebih terampil di bidang pengujian veteriner

Bandarlampung (ANTARA) - Balai Veteriner Lampung dan Universitas Airlangga (Unair) berkomitmen untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada laboratorium dan lingkungan.

"SDM Balai Veteriner Lampung sangat memerlukan update tentang ilmu kedokteran hewan yang terus berkembang, sehingga kehadiran para ahli sangat membantu meningkatkan kompetensi SDM di laboratorium," kata Kepala Balai Veteriner Lampung, drh Suryantana di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan memberikan masukan keilmuan dalam pengembangan laboratorium dan lingkungan, serta meningkatkan keahlian para tenaga medik dan paramedis di Balai Veteriner Lampung.

"Kegiatan ini melibatkan para SDM yang berasal dari Laboratorium Virologi, Bakteriologi, Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Bioteknologi, Patologi dan gabungan laboratorium yang membidangi permasalahan reproduksi dan pakan ternak di Balai Veteriner dan para ahli dari Fakultas Kedokteran Unair," kata dia.

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Unair Prof Dr drh Suwarno, MSi, menyatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan semacam tular ilmu dari para ahli yang ada di perguruan tinggi kepada SDM yang ada di wilayah Balai Veteriner.

"Sebaliknya para ahli juga dapat belajar dari para SDM yang lebih terampil di bidang pengujian veteriner," kata dia.

Dalam kesempatan ini, kedua institusi membahas perkembangan Newcastle Disease (ND) di Indonesia. Topik ini sangat menarik dikaji karena hampir 100 tahun penyakit tersebut di Indonesia (1926-2025), tetapi belum dapat ditanggulangi dengan baik.

"Padahal program vaksinasi sudah dilakukan di hampir semua sektor, mulai sektor industri yang menerapkan biosekuriti ketat hingga peternak tradisonal," kata dia.

Ia mengatakan mudahnya virus ND bermutasi dan memunculkan genotip baru, serta reservoir berupa unggas air dan unggas liar yang tidak tersentuh vaksin, menyebabkan penyakit itu bertahan hingga kini.

"Saat ini sudah terdapat 22 genotip baru yang tersebar di seluruh dunia. Sementara di Indonesia didapatkan genotip II, V, VI dan VII, dimana genotip VII merupakan genotip paling ganas hingga dapat menyebabkan kematian ayam mencapai 100 persen," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, kedua institusi juga membahas pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) yang dikaitkan dengan antisipasi terhadap penyakit Tuberculosis (Tb), karena dapat ditularkan oleh sapi dan upaya diagnosis yang akurat untuk menentukan spesies penyebabnya.

"Salah satu spesies bakteri, yakni Mycobacterium bovis, dapat ditularkan dari sapi kepada manusia. Sementara spesies Mycobacterium tuberculosis dapat ditularkan dari peternak terhadap ternaknya. Jadi penyakit ini bersifat zoonosis, suatu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya," katanya.


Baca juga: Disnakkeswan Lampung: Keberadaan Rumah Sakit Hewan dapat dukung layanan modern

Baca juga: Pemprov Lampung: UPTD BPK2LP ajukan akreditasi untuk tingkatkan pelayanan

Baca juga: Gubernur Lampung dorong inovasi naikkan produksi dan konsumsi protein

Pewarta :
Editor : Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.