Beirut (ANTARA) - Hizbullah akan membalas Israel setelah dua "drone" jatuh di pinggiran Beirut, tetapi perang baru antara musuh lama tetap tidak mungkin, kata wakil pemimpin gerakan dukungan Iran tersebut.
"Saya mengesampingkan bahwa atmosfer merupakan salah satu perang, itu salah satu respons terhadap serangan," kata Syekh Naim Qassem kepada stasiun TV RT Rusia berbahasa Arab pada Selasa malam. "Semua akan diputuskan pada waktunya."
" Hizbullah Lebanon sedang mempersiapkan 'serangan yang diperhitungkan' untuk membalas 'drone' tersebut namun berupaya menghindari perang baru dengan Israel," kata dua sumber yang bersekutu dengan gerakan Muslim Syiah kepada Reuters Selasa pagi.
Israel tidak mengaku bertanggungjawab atas jatuhnya dua "drone" di pinggiran Beirut, yang didominasi Hizbullah akhir pekan lalu, dengan salah satu "drone" meledak.
Pejabat Israel menolak berkomentar ketika ditanya apakah Israel bertanggung jawab atas "drone" tersebut, yang menurut Hizbullah dilengkapi bahan peledak.
Namun dalam pidato pada Minggu, SayyedHassan Nasrallah mengganggap itu sebagai serangan Israel pertama di Lebanon sejak kedua pihak terlibat perang selama sebulan pada 2006.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Jamaika resmi akui kedaulatan negara Palestina
Kamis, 25 April 2024 12:31 Wib
Korban jiwa di Gaza capai 34.183 pada hari ke-200 serangan Zionis Israel
Selasa, 23 April 2024 22:27 Wib
Kementerian ESDM: Indonesia tak impor migas dari Iran
Senin, 15 April 2024 13:39 Wib
AS tidak akan ikut balas Iran
Minggu, 14 April 2024 13:24 Wib
Israel batasi warga Palestina ke Al-Aqsa pada Jumat keempat Ramadhan
Jumat, 5 April 2024 21:08 Wib
Israel sahkan RUU untuk tutup operasi TV Al Jazeera
Selasa, 2 April 2024 10:33 Wib
Di tengah peperangan, gereja di Tepi Barat rayakan Paskah secara tenang
Senin, 1 April 2024 10:23 Wib
Menyuarakan perjuangan untuk kemerdekaan Palestina
Minggu, 31 Maret 2024 10:23 Wib