Pengurus Forikan Way Kanan Segera Dilantik

id pengurus forikan way kanan, maulana muhidan

Pengurus Forikan Way Kanan Segera Dilantik

Wakil Bupati Waykanan, Lampung, Edward Antony (Foto Antaralampung.com/Emir FS)

...Dengan adanya Forikan ini, diharapkan akan muncul inovasi produk olahan ikan yang memiliki keunggulan dan daya saing di Way Kanan...
Way Kanan, Lampung (ANTARA Lampung) – Pemerintah Kabupaten Way Kanan akan melantik pengurus Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) periode 2016–2020 yang diketuai Dessy Afriyanti Adipati.

Pengurus Forikanan Way Kanan ini akan dikukuhkan pada Selasa (15/11) oleh Ibu Wakil Gubernur Lampung Hasiah Bachtiar Basri," kata Kepala Dinas Pertanian, Perternakan dan Perikanan Way Kanan, Maulana Muhidan, Senin.

Dalam acara pelantikan Forikan Way Kanan juga akan diselenggarakan berbagai lomba makanan dari bahan baku ikan seperti bolu rasa ikan, ager rasa ikan, dan lainnya.

"Dengan adanya pelantikan ini, masyarakat bisa lebih menikmati konsumsi ikan yang sudah dikreasi menjadi berbagai macam makanan," katanya.

Dengan adanya Forikan ini, diharapkan akan muncul inovasi produk olahan ikan yang memiliki keunggulan dan daya saing di Way Kanan, sehingga dapat meningkatan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak.

Sementara itu, Wakil Bupati Way Kanan, Edward Antony mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan potensi bahari. Kekayaan laut dan perikanannya diakui seluruh dunia dan dikenal sebagai salah satu negara produsen ikan terbesar dan nomor satu di Asia.

Indonesia menempati urutan paling atas di negara-negara Asean dengan memproduksi 13,6 juta ton per tahun, di urutan kedua ada Vietnam 5,15 ton per tahun, urutan ketiga Myanmar 2,98 ton per tahun, urutan keempat Filipina 2,93 ton per tahun, urutan kelima Thailand 2,60 ton per tahun dan terakhir Malaysia 1,60 ton per tahun.

Namun, produksi ikan yang begitu besar tidak diimbangi dengan konsumsi ikan masyarakat Indonesia, justru menempati menempati urutan dua terakhir dalam hal kosumsi ikan.

Masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi 32,25 kg per kapita dan kalah jauh dari warga Malaysia yang menempati urutan pertama di kawasan Asean dengan mengonsumsi ikan 58,1 kg per kapita.

Sementara di urutan kedua ada Myanmar dengan 55 kg per kapita, lalu Vietnam 33,2 kg per kapita, Filipina 32,70 kg per kapita, sementara Vietnam dengan 22,4 kg per kapita.

"Dengan melimpahnya hasil perikanan di Indonesia ini harus diimbangi dengan konsumsi ikan di kalangan masyarakat dengan terus melakukan sosialisasi," kata Edward.

Minimnya konsumsi ikan terlihat dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 yang menunjukkan bahwa kontribusi ikan sebagai sumber protein baru mencapai 14 persen. Padahal, ikan berperan penting dalam menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

Guna memacu konsumsi ikan nasional, pemerintah mengambil langkah strategis mulai dari merevitalisasi pasar ikan hingga meningkatkan produksi hingga 25,91 juta ton pada tahun 2016.

"Jadi ini bukan tugas pemerintah saja untuk melakukan kanpanye makan ikan, tapi guru dan orang tua agar peningkatan konsumsi ikan di Indonesia khususnya Kabupaten Way Kanan bisa lebih baik dan meningkat," katanya.

Dengan adadanya gerakan makan ikan ini diharapkan bisa meminimalisir penyakit jantung, menekan kolesterol, mempersehat sistem kardiovaskuler, menyetabilkan tekanan darah, dan lain sebagainya, tambah Wakil Bupati. (Ant)