PBNU: Jadikan tahun baru momentum perbaikan kehidupan

id rais am, pbnu

...Pergantian tahun merupakan suatu momentum untuk bercermin, lalu menemukan kesalahan dan untuk selanjutnya merumuskan formula yang tepat untuk membenahi kesalahan tersebut dengan harapan tak akan ada yang terulang lagi di tahun depan, kata Rais Aam
Jakarta (ANTARA Lampung) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak segenap elemen bangsa menjadikan tahun baru sebagai momentum untuk melakukan perbaikan-perbaikan serta refleksi untuk kehidupan yang lebih baik di tahun depan.

"Pergantian tahun merupakan suatu momentum untuk bercermin, lalu menemukan kesalahan dan untuk selanjutnya merumuskan formula yang tepat untuk membenahi kesalahan tersebut dengan harapan tak akan ada yang terulang lagi di tahun depan," kata Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin di Jakarta, Kamis.

Mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, Kiai Ma'ruf mengatakan, siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia orang yang beruntung, siapa yang hari ini keadaannya sama dengan kemarin maka dia rugi, siapa yang keadaan hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia celaka.

Oleh karena itu, menurut dia, menyongsong tahun baru ini sangat relevan untuk merenungkan ajaran dan tauladan dari Rasulullah SAW soal hijrah.

"Hijrah adalah sebuah perjalanan yang membawa kita kepada suatu kemungkinan untuk berijtihad dalam hal apa pun di aspek kehidupan ini," ucapnya.

PBNU juga mengajak segenap warga bangsa untuk menjaga dan meningkatkan persaudaraan sebangsa (ukhuwwah wathoniyyah).

Yang paling utama harus dilakukan dalam konteks menyambut pergantian tahun, kata Kiai Ma'ruf, adalah memanjatkan syukur kepada Allah SWT atas berkah dan kurnia melimpah sepanjang 2015.

"Banyaknya problem, melimpahnya masalah, tidak lain kecuali hanya sebagai media, instrumen, serta sarana Allah SWT untuk mendidik kita. Outputnya tentu agar kita semua menjadi dewasa. Baik sebagai pribadi maupun sebagai sebuah bangsa," tuturnya.

Terkait perayaan tahun baru, PBNU mengimbau agar tidak diwarnai dengan kegiatan yang merusak moral seperti pesta minuman keras, mabuk-mabukan, hingga kebut-kebutan.

"Marilah kita tunjukkan suasana kebersamaan dengan kesederhanaan dan kebersahajaan di dalam melaksanakan perayaan tahun," kata Kiai Ma'ruf.