Gubernur Sjachroedin Serahkan Sembako untuk Duafa

id Gubernur Sjachroedin Serahkan Sembako untuk Duafa

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Gubernur Lampung Sjachroedin ZP menyerahkan bingkisan paket sembako dan sejumlah uang kepada 500 orang warga kurang mampu (duafa), pada acara berbuka puasa bersama gubernur dengan para duafa setempat.

Kegiatan yang diselenggarakan kerja sama Lembaga Koodinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) dan Dinas Sosial Provinsi Lampung itu, berlangsung di kediaman dinas gubernur Lampung, Mahan Agung, di Bandarlampung, Sabtu (27/7) malam.

Acara diisi pembagian paket sembako dan uang, juga sambutan dari Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Berlian Tihang, Gubernur Lampung, dan ceramah agama, buka puasa dan Shalat Magrib berjamaah, serta berjabat tangan antara para warga duafa yang hadir dengan gubernur dan para pejabat tingkat Provinsi Lampung dan pengurus LKKS setempat.

Ketua Umum LKKS Provinsi Lampung, Ny. Trully Sjachroedin (istri Gubernur Lampung Sjachroedin ZP) didampingi para pengurus LKKS lainnya mengatakan, jumlah warga duafa yang mendapat bantuan paket sembako dan uang itu sebanyak 500 orang.

Mereka adalah 100 orang tukang becak, 30 orang gelandangan dan para pemulung, 50 orang lanjut usia, serta sebanyak 320 anak terlantar, anak jalanan, dan anak yatim piatu.

Gubernur Lampung Sjachroedin ZP dalam sambutannya mengatakan, sengaja mengundang bebagai kalangan untuk berbuka puasa bersama, yakni untuk melakukan tatap muka dan meningkatkan tali silaturahmi antara berbagai unsur masyarakat dengan para pejabat di Provinsi Lampung.

"Sebelumnya kita mengadakan acara seperti ini dengan para PNS golongan I dan II, pensiunan TNI/Polri, dan hari ini dengan duafa, selanjutntya dengan para ulama dan lainnya. Ini semata-mata untuk meningkatkan tali sitaturahmi, bukan untuk kepentingan kampanye," katanya menegaskan.

Pada kesempatan itu Gubernur Sjachroedin ZP juga mengapresiasi para tukang becak yang setiap hari harus bekerja keras dengan mengayuh becaknya untuk menghidupi keluarga.

Dia mengakui menjadi tukang becak memang bagian dari usaha, meski untuk wilayah Kota Bandarlampung untuk becak tenaga manusia itu agak sulit karena medannya yang berbukit-bukit, atau turun-naik.

Namun armada seperti itu masih tetap diperlukan untuk penumpang dengan tujuan dan jarak dekat, selain yang bisa dijangkau oleh kendaraan lainnya seperti ojek sepeda motor, angkutan kota (angkot), taksi, dan lainnya.

Dia menilai jika kompleks perkantoran Pemprov Lampung di kota baru terwujud, sebenarnya ada kesempatan cocok untuk usaha becak itu karena daerahnya yang relatif datar, begitu juga di kompleks Kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang akan ada sekitar 80.000 mahasiswa.

Gubernur juga meminta masyarakat Lampung terus bekerja keras sesuai dengan bidang dan profesinya untuk meningkatkan kemajuan pembangunan di daerah Lampung.

Sjachroedin ZP kembali mengingatkan agar masyarakat tidak mudah ikut-ikutan dan terprovokasi oleh hal-hal negatif yang menjurus kepada hal yang tidak baik menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah Lampung yang waktunya masih belum dipastikan tahun 2013, 2014 atau 2015.