Kontingen Lampung perlu dievaluasi

id kontengan lampung, lifter lampung, pon ixi jabar

 Kontingen Lampung perlu dievaluasi

Lifter angkat berat Lampung Sri Hartati (dok) (triono subagyo)

...usai PON seluruh pimpinan cabang olahraga, manajer dan pelatih akan dikumpulkan untuk evaluasi...
Bandung (Antara) - Kontingen Lampung pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat meraih hasil belum maksimal, bahkan target yang diminta Gubernur Lampung M Ridho Ficardo yang juga Ketua Umum KONI Lampung itu untuk masuk 10 besar pengumpul medali tak terpenuhi.

Pada PON 2012 di Pekanbaru, Provinsi Lampung bertengger pada posisi 10 klasemen perolehan medali dengan 15 medali emas, sembilan perak dan 10 perunggu. Perolehan medali emas sama dengan peringkat delapan Sumatera Utara dan Bali di peringkat sembilan, namun berbeda dalam perolehan medali perak serta perunggunya.

Kontingan Sumatera Utara itu meraih 15 emas, 19 perak, 23 perunggu, sedangkan kontingen dari tanah Dewata meraih 15 emas, 19 perak dan 30 perunggu.

Padan PON 2016 ini, kontingen bumi"Ruwa Jurai" itu berada di posisi 15 dalam klasemen perolehan medali yang dikeluarkan PB PON 2016 melalui website resminya pon-peparnas2018jabar.go.id t 28 tanggal 2016 23:46:02 yakni dengan 11 medali emas,sembilan perak, dan 15 perunggu sama dengan Banten dan NTT, namun mereka unggul di perolehan medali perak dan perunggu.

Medali emas Lampung tersebut berasal dari cabang atletik (satu emas), angkat besi (satu emas), angkat berat (empat emas), karate (satu emas), senam (satu emas), terjung payung (tiga emas).

Karateka Lampung Suryadi meraih medali emas pertama bagi kontingen Lampung, ia yang sudah menunggu selama 12 tahun ingin menikmati hasil perjuangannya berlatih akhirnya teralisasi.

"Saya cukup bangga. Kebanggaan ini saya dedikasikan kepada daerah, yakni Lampung tercinta," kata suami Pritha Jeanica Silvira Faher ini.

Ia pun teringat ketika dilepas oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo bersama anggota kontingen lainnya, usai bersalaman dengan orang nomor satu di provinsi itu, langsung mencium bendera daerah tersebut.

"Saya berdoa semoga bendera itu bisa berkibar di PON. Sudah 12 tahun menjadi atlet Lampung baru kali ini mempersembahkan medali emas di PON," kata ayah dari M Almer Zaidan Suryadi itu.

Kemudian, medali emas berdatangan dari cabang angkat besi dan angkat berat. Kedua cabang tersebut selalu memberikan sumbangan terbesar bagi kontingen Lampung, namun pada PON ini hanya lima medali emas yakni satu dari angkat besi dan empat dari angkat berat.

Pada cabang binaan PABBSI ini, lifter Lampung mayoritas masih didominasi yang senior, sebut saja Rohman Hidayat (angkat besi/emas), Sri Hartati dan Noviana Sari (angkat berat/emas), dan dua lifter yang sudah menikmati pertandingan dan pengalaman yakni Viky Ardyanto dan Dony Meiyanto keduanya cabang angkat berat.

Ada harapan besar bagi kontingen Lampung yakni di angkat besi putri dengan munculnya beberapa lifter yang masih muda dengan kelahiran tahun 2000 dan 2001. Pada PON kali ini selain mencari pengalaman, setidaknya memberikan kesempatan untuk tampil dan melihat lawan di kelasnya.

Pada cabang atletik, atlet dasa lomba Zakaria Malik memberi hasil terbaik. Atlet gaek tersebut memberikan dedikasinya tertinggi bagi daerahnya, dan kemungkinan untuk empat tahun mendatang, sudah banyak "lawan" mengintai di nomornya.

Sayang satu atlet yang ditargetkan meraih medali emas dari lompat tinggi galah, Eko Wicaksono hanya mampu menyumbang perunggu.

Dari Senam, Meiyusi Ade Putra yang sudah senior itu, walau menyumbang medali emas, namun ia kerap mengalami cedera. Dan daya juangnya di arena laga perlu ditularkan ke pesenam muda, karena dalam kondisi kurang fit pun ia tetap tampil hingga harus dibawa ke rumah sakit usai perlombaan.

Pada cabang terjun payung, tidak banyak penggiat olahraga mengetahui siapa para atletnya. Namun, ada kebanggaan karena mereka bisa meraih tiga medali emas bagi kontingen yang dibelanya.



Segera dievaluasi



Sekretaris Umum KONI Lampung Margono Tamudji mengakui Lampung belum berhasil menembus 10 besar karena cabang unggulan tidak mencapai target seperti atletik dari dua hanya satu medali emas, panahan dan judo gagal meraih emas, dan angkat besi/berat ada tiga lifter yang mengalami cedera sehingga tidak hadir ke PON Jawa Barat.

"PON lalu, cabang angkat besi dan angkat berat menyumbangkan sembilan medali emas, namun pada PON kali ini hanya lima emas, karena banyak lifter yang cedera," kata dia.

Margono menjelaskan, usai PON seluruh pimpinan cabang olahraga, manajer dan pelatih akan dikumpulkan untuk evaluasi.

"Kami akan evaluasi dan identifikasi cabor apa saja yang gagal dan apa masalahnya. Kita akan lihat di mana kelemahan apakah di atlet, sarana latihan, kurang seringnya kompetisi dan lainnya. Juga perlunya regenerasi berkesinambungan. Contoh senam sudah melakukan, saat ini pada ritmik masih junior semua,"kata dia.

Hasil evaluasi tersebut, lanjut dia juga untuk menyiapkan atlet menuju pekan olahraga remaja di Semarang tahun depan, serta PON 2020 di Papua.

Sebelumnya, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo pada pelepasan dan pemberangkatan kontingen daerah tersebut ke Jawa Barat meminta seluruh anggota kontingen berjuang untuk meraih prestasi terbaik pada Pekan Olahraga Nasional XIX di Jawa Barat.

"Berjuanglah meraih prestasi terbaik untuk diri sendiri, untuk daerah dan untuk saya selaku Gubernur Lampung," kata Ridho yang juga Ketua Umum KONI Lampung itu, dalam sambutan di hadapan ratusan atlet dan ofisial serta anggota kontingen lainnya pada pelepasan kontingen PON daerah Lampung yang juga dihadiri pejabat daerah setempat, di Bandarlampung beberapa waktu lalu.

Ia juga mengingatkan seluruh anggota kontingen bahwa Lampung memiliki "turunan" juara dengan bukti pernah menjadi nomor satu peraih medali terbanyak di luar Pulau Jawa pada PON-PON sebelumnya.

Ia juga mengakui, persiapan yang dilakukan belum maksimal, namun semua itu sudah menjadi persiapan yang terbaik.

"Saatnya kita tampil untuk menunjukkan kemampuan terbaik," katanya lagi.

Ketua Satlak Kontingen Lampung Joko P Putranto pada penglepasan itu pun mengatakan, dari hasil kajian yang dilakukan timnya, kemungkinan Lampung bisa meraih posisi delapan besar.

"Posisi delapan besar itu bisa terjadi, dan kami akan berusaha merebut posisi itu," kata mantan Danrem 043 Garuda Hitam itu pula.

Namun, kontingen Lampung yang berkekuatan 298 personel, terdiri atas 140 atlet, 70 ofisial, dan 83 panitia, peninjau serta wartawan peliput itu hanya mampu berada di posisi 15 besar perolehan medali.

Dari Bandarlampung, sejumlah warga yang mengikuti dan memperhatikan perolehan medali Lampung meminta pihak terkait segera mengevaluasi, apalagi anggaran melalui APBD cukup besar digelontorkan ke KONI Lampung untuk pembinaan olahraga, melebihi 50 miliar rupiah.(Ant)