Menkeu Sri Mulyani bisa pulihkan keyakinan pasar

id Menkeu Sri Multyani, kabinet

Menkeu Sri Mulyani bisa pulihkan keyakinan pasar

Sri Mulyani (Antaranews.com)

Jakarta (Antara Lampung) - Pengamat ekonomi Tony Prasetiantono mengatakan figur Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok yang tepat untuk menjabat sebagai menteri keuangan, karena bisa membangkitkan kepercayaan para pelaku pasar keuangan.
        
"Sri Mulyani sosok yang tepat untuk bisa mempengaruhi dan membangkitkan 'confidence' pasar," kata Tony dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu.
        
Menurut dia, Sri bisa memberikan jaminan kepada para pelaku pasar atas penyelesaian beberapa permasalahan dalam bidang ekonomi seperti defisit anggaran yang saat ini dalam kondisi tertekan.
        
"Kalau sekarang Sri Mulyani bersedia, mungkin 'timingnya' sudah tepat, itu sangat bagus. Kondisi fiskal kita tertekan, defisit APBN melebar, sehingga memerlukan ekstra effort untuk mempertipis defisit," ujar pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada ini.
        
Tony juga mengharapkan Sri bisa mengawal pelaksanaan amnesti pajak, yang sebagian peserta program tersebut merupakan para pengusaha atau pemilik modal yang menanamkan dananya di luar negeri.
        
"Saya harap dia juga bisa mengawal 'tax amnesty' dengan baik. Investor atau pemilik dana memerlukan sosok menteri ekonomi yang bisa mereka percayai dan Sri Mulyani memenuhi persyaratan tersebut," katanya.      
   
Tony memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang mampu menyakinkan Sri Mulyani untuk kembali mengabdi sebagai Menteri Keuangan, setelah enam tahun berkarir di Bank Dunia, meskipun sebelumnya menolak posisi tersebut.
        
"Saat bertemu kami, Juli tahun lalu, Presiden sudah menyadari kebutuhan adanya menteri ekonomi yang bisa merebut hati dan menyakinkan pasar. Figur tersebut melekat kuat pada diri Sri Mulyani," tambah Komisaris Independen Bank Permata ini.
        
Presiden Joko Widodo memilih Sri Mulyani Indrawati untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Bambang Brodjonegoro, setelah sebelumnya pernah mengemban tugas tersebut pada periode 2005-2010.
        
Wanita kelahiran Bandar Lampung 26 Agustus 1962 ini mulai berkarir di pemerintahan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I.
        
Sri Mulyani Indrawati menempati posisi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar pada 2005, dan merangkap sebagai pelaksana tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Boediono menjadi Gubernur Bank Indonesia pada 2008.
        
Sri kembali menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, namun hanya beberapa bulan menjabat, karena mengundurkan diri pada Mei 2010 untuk mengisi posisi sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
        
Mantan pengamat ekonomi ini menjadi pelopor reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Keuangan dan pernah mengawal pelaksanaan "sunset policy" pada 2008, sehingga penerimaan pajak tercapai.
        
Sebelumnya, lulusan Master of Science of Policy Economics dan PhD of Economics dari University of lllinois Urbana Champaign, Amerika Serikat ini pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-UI).  
   
Mantan Direktur Eksekutif IMF ini pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia dari Majalah Emerging Markets pada 2006, dan terpilih sebagai wanita berpengaruh ke 23 dunia versi Majalah Forbes pada 2008.
       
Namun, Sri pernah tersangkut kasus penyelamatan Bank Century dan kebijakannya dipertanyakan karena "bail out" tersebut menimbulkan masalah serta dianggap merugikan keuangan negara.