Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) internal program pengabdian masyarakat di SMKN 1 Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, beberapa waktu lalu.
Kegiatan monev dihadiri oleh dua reviewer, yakni Prof. Dr. Dyah Indriyana K, dari Universitas Lampung, dan Prof. Dr. Anuar Sanusi, dari IIB Darmajaya. Keduanya memberikan penilaian atas keberhasilan program pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Rio Kurniawan, M.Cs., bersama tim yang terdiri dari Sherli Trisnawati, S.Kom., M.T.I., dan Yuni Puspita Sari, S.Kom., M.T.I.
Program tersebut bertujuan untuk menerapkan jaringan nirkabel lokal sebagai sumber informasi belajar yang ekonomis di sekolah wilayah pedesaan, dengan pendanaan dari hibah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2024.
Program ini juga melibatkan mahasiswa dari program studi Pendidikan Teknologi Informasi dan Teknik Informatika IIB Darmajaya, yang turut memberikan pelatihan di bidang pembelajaran digital.
Rio Kurniawan, M.Cs menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membantu guru dan siswa dalam memanfaatkan platform digital dalam proses belajar mengajar.
“Kami berharap teknologi jaringan nirkabel ini dapat bermanfaat bagi pihak sekolah, sehingga akses informasi menjadi lebih mudah dan efisien,” kata dia seperti dikutip dari https://darmajaya.ac.id.
Sementara, Kepala SMKN 1 Negerikaton Hermawati menyampaikan bahwa program pengabdian ini sangat bermanfaat bagi sekolah.
“Pengabdian yang dilaksanakan ini berdampak ekonomis, terutama dalam mengurangi beban sekolah dari biaya pembelian aset atau kuota internet. Dengan adanya jaringan ini, biaya tersebut dapat dialokasikan untuk kegiatan pembelajaran lainnya,” ujarnya.
Hermawati berharap jaringan nirkabel ini dapat meningkatkan akses informasi bagi siswa dan guru serta menciptakan suasana belajar yang lebih efektif. Prof. Dr. Dyah Indriyana juga mengapresiasi program pengabdian yang telah dilakukan oleh tim dosen IIB Darmajaya. Menurutnya, implementasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan sekolah-sekolah di wilayah pedesaan.
“Saya berharap program ini dapat berkelanjutan dan berkembang lebih jauh, khususnya dalam inovasi dan teknologi di dunia pendidikan untuk sekolah-sekolah di wilayah desa,” ujarnya pula.