Dorong transparansi dan PAD, Pemkot Metro luncurkan Metas

id pemkotmetro,metas,bi lampung

Dorong transparansi dan PAD, Pemkot Metro luncurkan Metas

Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso dan Kepala Perwakilan Bank lndonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto foto bersama dengan kepala OPD di Kota Metro usai peluncuran Metas. (ANTARA/HO)

Aplikasi ini juga sudah mengakomodasi biaya retribusi kebersihan sebagai bagian dari kewajiban penyewa

Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota Metro melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) meluncurkan Metro Asset Services (Metas) sebuah aplikasi berbasis web untuk pengelolaan pemanfaatan aset daerah.

Peluncuran ini dilakukan dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) TP2DD yang dihadiri oleh Wali Kota Metro Bambang Iman Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Bimo Epyanto, Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, Forkopimda, perbankan, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola retribusi.

Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro, Ade Erwinsyah mengatakan, Metas dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam menyewa aset milik daerah, mulai dari pemesanan hingga pembayaran.

“Aplikasi ini juga sudah mengakomodasi biaya retribusi kebersihan sebagai bagian dari kewajiban penyewa,” jelasnya.

Dia menjelaskan, pemanfaatan aset daerah diperbolehkan menjadi objek retribusi selama tidak mengganggu tugas dan fungsi OPD. Dimana, untuk kegiatan dinas pemesanan dapat dilakukan dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) bernilai nol rupiah.

Wali Kota Metro, Bambang lman Santoso menyebut Metas sebagai langkah awal integrasi pengelolaan retribusi daerah.

“Ke depan, seluruh aplikasi terkait retribusi akan diintegrasikan ke Metas. Dengan keterbatasan dana transfer dari pusat, kita harus memperkuat pendapatan asli daerah (PAD) sebagai tulang punggung pembiayaan pembangunan,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa digitalisasi transaksi adalah masa depan Kota Metro, sekaligus upaya menciptakan layanan yang efisien, transparan, dan akuntabel.

Pemerintah Kota Metro juga berkomitmen untuk terus mendorong transaksi digital melalui sosialisasi masif di ruang publik, sejalan dengan arahan Presiden pada Rakornas P2DD 2025 agar kebijakan berfokus pada pelayanan cepat, berdampak langsung, dan mendukung pemerintahan yang bersih.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank lndonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, mengapresiasi langkah ini. Menurutnya, digitalisasi retribusi, termasuk peluncuran Metas, akan mendukung peningkatan pendapatan daerah dan mengubah preferensi pembayaran masyarakat.

“Ini sebuah langkah yang bagus, dengan peluncuran Metas akan mendukung peningkatan pendapatan daerah,” kata dia.

Selain peluncuran Metas, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bendahara Umum Daerah (BUD) dan Bank Pembangunan Daerah Lampung Cabang Metro terkait penerimaan pembayaran retribusi melalui rekening penerimaan OPD.

Pewarta :
Editor : Agus Wira Sukarta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.