Pj Gubernur Lampung luncurkan population clock di Itera dukung penurunan stunting

id lampung, institut, kampus, sumatera, itera

Pj Gubernur Lampung luncurkan population clock di Itera dukung penurunan stunting

Pj Gubernur Lampung luncurkan population clock di Itera untuk dukung penurunan stunting. ANTARA/HO-Itera

Kami membutuhkan kontribusi mahasiswa Itera dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun Lampung yang lebih baik.

Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) berkolaborasi dengan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Lampung menggelar Seminar Kependudukan serta Grand Launching Population Clock, di Aula Gedung Kuliah Umum 2 Itera, Lampung Selatan, beberapa waktu lalu.

Acara yang mengusung tema “Mewujudkan Generasi Emas Bebas Stunting untuk Lampung Berjaya melalui Pembangunan Berwawasan Kependudukan” ini, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting serta ratusan mahasiswa Itera

Turut hadir Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Bonivasius Prasetya Ichtiarto, Ketua Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia Sudibyo Alimoeso, serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Nurizky Permanajati.

Dari pihak Itera, hadir mewakili Rektor Itera, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Rahayu Sulistyorini, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Itera Dr. Ciptati, dan jajaran pimpinan lembaga dan fakultas.

Pj Gubernur Lampung Samsudin, dalam sambutannya mengapresiasi keberadaan Kampus Itera dalam memajukan Provinsi Lampung. Ia juga menyampaikan pentingnya Itera turut berperan dalam mengoptimalkan bonus demografi serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.

"Provinsi Lampung saat ini berada dalam era bonus demografi, dengan angka ketergantungan penduduk sebesar 46, hampir sama dengan angka nasional. Prevalensi stunting di Provinsi Lampung juga mengalami penurunan dari 15,2 persen (2022) menjadi 14,9 persen (2023)," ujar Samsudin.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat program Bangga Kencana dan mempercepat penurunan prevalensi stunting di Provinsi Lampung.

"Kami membutuhkan kontribusi mahasiswa Itera dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun Lampung yang lebih baik. Jangan pernah lelah, jangan pernah berhenti mencari peluang untuk membangun Provinsi Lampung ini," ujarnya.

"Di sinilah kehebatan muncul, saat kita dipaksa untuk berbuat dan berkarya di Lampung. Saya berharap mahasiswa Itera menjadi pemikir-pemikir yang mampu menggerakkan Provinsi Lampung di masa yang akan datang," kata Samsudin.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Itera Dr. Rahayu Sulistyorini menyatakan bahwa seminar ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, produktif, dan berkualitas.

“Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif anak-anak. Kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap anak di Lampung tumbuh sehat dan mendapatkan gizi yang cukup,” ujar Dr. Rahayu.

Dr. Rahayu juga memaparkan berbagai program yang sudah dilakukan Itera, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan Provinsi Lampung, hingga upaya menangani masalah stunting di Bumi Ruwa Jurai, melalui berbagai kajian, penerapan inovasi, hingga pengabdian kepada masyarakat.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Nurizky Permanajati, selaku Ketua Pelaksana Seminar Kependudukan ini, menambahkan bahwa tujuan seminar adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan komitmen dari mitra pemerintah, khususnya perguruan tinggi.

Ia berharap acara ini dapat menarik minat mahasiswa dalam menanggapi berbagai masalah kependudukan dan isu-isu terkait, sekaligus memperkuat koordinasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Lampung.

Acara ini menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan program efektif dan berkelanjutan demi mewujudkan generasi emas bebas stunting.
Baca juga: Seminar kesehatan mental PPSDM Itera bahas pencegahan kekerasan berbasis gender dan terapi diri
Baca juga: Dosen Itera terapkan IoT tingkatkan produktivitas tambak udang di Pringsewu