Dinkes: Belum ditemukan kasus cacar monyet di Lampung Selatan

id Lampung Selatan ,Dinkes ,Cacar monyet

Dinkes: Belum ditemukan kasus cacar monyet di Lampung Selatan

Ilustrasi - Penyakit cacar monyet atau monkeypox. ANTARA/HO

Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus, katanya
Lampung Selatan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung belum menemukan kasus penyakit cacar monyet atau monkeypox di daerah ini.

"Untuk di Lampung Selatan belum ada kasus cacar monyet (monkeypox), baik laporan melalui puskesmas maupun dari layanan rumah sakit," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Lampung Selatan Jamaluddin, di Kalianda, Rabu.

Ia mengatakan, meskipun belum ditemukan kasus penyakit menular ini, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan melalui sosialisasi di tingkat fasilitas layanan kesehatan oleh tenaga medis dan petugas kesehatan terkait deteksi dini gejala suspek cacar monyet.

"Apabila terdapat anggota keluarga yang mengalami demam lebih dari 38,5 derajat Celsius, sakit kepala, bagian otot terasa nyeri, tubuh terasa lemah terdapat benjolan berisi air atau nanah segera diperiksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan," kata dia.

Dia menjelaskan cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus.

Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet, dan tikus yang terinfeksi virus monkeypox.

"Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus, hindari kontak dengan bahan apa saja yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit cacar monyet, cuci tangan yang baik dan benar," ujarnya.

Menurut dia, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Jamaludin meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah penularan cacar monyet, seperti yang sudah disosialisasikan oleh petugas kesehatan.

"Setelah kontak dengan manusia atau hewan yang terinfeksi cacar monyet, kalau mengolah atau memasak daging harus dengan benar dan matang," katanya.