Deteksi dini TBC, Dinkes Lampung aktifkan PPM

id TBC Lampung, deteksi dini TBC, Dinkes Lampung, kesehatan Lampung

Deteksi dini TBC, Dinkes Lampung aktifkan PPM

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana saat memberi keterangan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mengaktifkan kembali Public Private Mix (PPM) untuk mendeteksi secara dini Tuberkulosis (TBC) di masyarakat.

"Kalau untuk TBC memang ada target penemuan di mana dalam satu tahun kalau bisa di atas 75 persen, dan untuk Lampung saat ini sekitar 60 persen setiap tahun dari total penduduk. Memang ada peningkatan, namun ini dilakukan secara perlahan untuk penemuan kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Kamis.

Saat ini, pihaknya bergiat bersama pihak swasta dalam mengaktifkan kembali PPM sebagai upaya untuk mendapatkan sebanyak mungkin penderita TBC di masyarakat.

"Bagi masyarakat yang sudah batuk lebih dari dua pekan sebaiknya dengan kesadaran diri datang mandiri ke puskesmas untuk diperiksa dahaknya dengan tes bakteri tahan asam (BTA). Mudah-mudahan dengan pemeriksaan itu bisa melihat kasus TBC sejak dini," ucapnya.

Dia menjelaskan saat ini tingkat kesuksesan pengobatan sudah 96 persen dari jumlah kasus, sebab sekarang program pencegahan dan pengobatan tidak hanya kepada penderita TBC melainkan juga kepada keluarga.

"TBC pola pengobatannya tidak hanya kepada yang terkena, tapi kepada keluarga serta orang yang ada di sekitar orang yang sakit, ada obat yang harus diminum sebagai langkah pencegahan," katanya.

Untuk terus mencegah penularan TBC di masyarakat, pihaknya akan terus melaksanakan program penemuan kasus TBC, lalu mengobati penderita TBC hingga sembuh.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang terdapat pada laman tbindonesia.or.id jumlah kasus tuberkulosis selama lima tahun meliputi pada 2019 sebanyak 568.987 orang, 2020 sebanyak 393.323 orang, 2021 sebanyak 443.235 orang, 2022 sebanyak 724.309 orang, dan Januari-1 Agustus 2023 sebanyak 428.363 orang.

Selain menjangkit orang dewasa, kasus tuberkulosis juga terjadi pada anak yang jumlahnya mencapai 110.881 kasus pada 2022 dan 22 di antara 10 ribu balita menderita tuberkulosis.

Persentase cakupan pengobatan tuberkulosis pada 2022 untuk Provinsi Lampung 54 persen, sedangkan cakupan keberhasilan pengobatan tuberkulosis pada triwulan pertama hingga keempat 2022 di daerah itu mencapai 96 persen, penemuan kasus TBC per Januari-Juli 2023 tercatat 26 persen. Cakupan keberhasilan pengobatan tuberkulosis pada triwulan 1 dan 2 pada 2023 tercatat 91 persen.

Untuk layanan distribusi rujukan di Lampung ada 11 rumah sakit dan 109 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), sedangkan untuk ketersediaan alat tes cepat molekuler (TCM) berjumlah 71 unit.