Disperindag Lampung integrasikan pengelolaan IKM dan desa wisata

id IKM Lampung, desa wisata Lampung, ekonomi lampung

Disperindag Lampung integrasikan pengelolaan IKM dan desa wisata

Pegawai tengah melakukan proses produksi pisang goreng beku di salah satu sentra produksi pisang milik IKM yang ada di Kota Bandarlampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung mengintegrasikan pengelolaan industri kecil dan menengah (IKM) dengan desa wisata yang ada di daerahnya.

"Pengembangan IKM dan desa wisata sebenarnya bisa berjalan terintegrasi, sebab keduanya saling berkaitan erat," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Elvira Umihanni di Bandarlampung, Lampung, Sabtu.

Ia mengatakan terdapat banyak potensi ekonomi yang dapat dikembangkan dengan melakukan integrasi antara IKM dan desa wisata.

"Jadi memang direncanakan IKM ini nantinya akan mengembangkan ekonomi kreatif di desa, seperti memproduksi cendera mata serta berbagai kerajinan atau kuliner lain yang dapat menarik minat wisatawan, sehingga antara IKM dan desa wisata bisa bersinergi menjadi satu kesatuan," katanya.

Dia menjelaskan dengan adanya produksi ekonomi kreatif di desa wisata tersebut akan memberi nilai tambah kepada masyarakat desa.

"Nanti kalau pola homestay dapat dikembangkan di desa wisata oleh dinas pariwisata, maka IKM bisa bekerja sama dengan kelompok sadar wisata menghidupkan ekonomi desa, sehingga semua semua komponen desa bisa bersinergi memajukan desa dengan menangkap peluang usaha yang ada," ucapnya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya masih terus mencoba melihat potensi pengembangan IKM di setiap desa wisata yang ada di daerahnya.

"Kami lihat dulu potensi apa yang bisa dikembangkan di setiap desa wisata untuk dikelola oleh IKM dan tentunya harus memiliki ciri khas masing-masing jadi wisatawan memiliki ketertarikan membeli lebih dari satu produk sembari berwisata di desa wisata," ujar dia.

Tanggapan positif atas adanya rencana integrasi IKM dan desa wisata dikatakan oleh salah satu pelaku usaha kecil di desa wisata di Lampung Selatan, Ani.

"Di sini ada beberapa produksi usaha kecil milik masyarakat seperti madu, jahe, gula aren dan ada desa wisata juga, kalau bisa disinergikan tentu akan membuat produksi dan pemasaran produk milik warga jadi lebih maksimal," katanya.

Ia mengatakan melalui pengembangan integrasi tersebut akan membentuk citra unik dari setiap desa wisata dan menjadikan produk hasil ekonomi kreatif desa sebagai ikon yang harus dibeli oleh wisatawan.

"Kalau bisa berbeda-beda produknya, nanti wisatawan tinggal memilih produk mana yang mau dibeli dari desa mana. Jadi, setiap desa punya produk unggulan serta menjadi ikon yang mencirikan keunikan dan potensi desa," ujar Ani.