Dompet Dhuafa resmikan Program Bidan Untuk Negeri

id BUN, Bidan Untuk Negeri, Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa resmikan Program Bidan Untuk Negeri

Dompet Dhuafa resmikan Program Bidan Untuk Negeri (BUN). ANTARA/HO-Dompet Dhuafa

Alhamdulillah dengan adanya Program Bidan Untuk Negeri ini bisa mendekatkan akses.
Lebak, Banten (ANTARA) - Stunting atau masalah gizi kronis menjadi fokus banyak pihak, baik pemerintah, lembaga swasta, filantropi, komunitas maupun masyarakat di seluruh Indonesia. Melansir Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebanyak 24,4 persen pada 2021. Angka ini masih berada di atas standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) yaitu 20 persen. 

Pemerintah mendorong keterlibatan semua pihak dalam percepatan pencegahan stunting agar prevalensi turun hingga 14 persen pada 2024. Sejalan dengan itu, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Kimia Farma,  pemerintah, Dinas Kesehatan, puskesmas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Sahabat Relawan Indonesia sebagai mitra di lapangan,  meresmikan Program BUN (Bidan Untuk Negeri) untuk Desa Kanekes, Cisimeut, Lebak, Banten, Senin, 31 Oktober 2022.

Peresmian ini dihadiri oleh Senior Officer Promosi Kesehatan Sifing Lestari, Perwakilan Dinas Kesehatan Yunita Fitriana, perwakilan Camat Leuwidamar Tarkim, Kepala Puskesmas Cisimeut Dede Herdiansyah, perwakilan Ikatan Bidan Indonesia Ranting Leuwidamar Susilawati, dan Bidan Untuk Negeri yang akan ditempatkan yaitu Ira Nurhalimah.

Sifing Lestari memaparkan tugas dari bidan untuk negeri yang ditempatkan, di antaranya meningkatkan akses layanan kesehatan ibu dan anak di wilayah-wilayah terpencil yang direkomendasikan puskesmas dan pemerintah. 

“Bidan Ira, nanti akan kami tugaskan selama 2 tahun, akan ada beberapa tugas yang nanti akan dipaparkan oleh Bidan Ira. Sebetulnya, sasarannya adalah mendekatkan akses dan upaya-upaya untuk penurunan dan pencegahan stunting. Supaya generasi kita ke depan, 2024-2045 menjadi generasi penerus yang sudah kita siapkan sejak dini,” ujar Lestari.

Pada kesempatan yang sama, Dede mengucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah memberikan kesempatan untuk bisa berkolaborasi dalam pelayanan kesehatan di masyarakat, yang akan berlangsung di Desa Kanekes, Suku Badui.

“Alhamdulillah dengan adanya Program Bidan Untuk Negeri ini bisa mendekatkan akses, karena memang dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, angka kematian ibu itu sebetulnya bisa kita cegah, hanya karena adanya keterlambatan ketika penanganannya, hal itu masih terjadi sampai saat ini. Semoga BUN ini menjadi salah satu upaya kita untuk bisa mencegah adanya kematian ibu,” ujar Dede.

Selanjutnya, Tarkim menjelaskan bahwa permukiman Suku Badui ini luasnya sepertiga dari luas Kecamatan Leuwidamar yang mencapai 11.112,60 hektare.

Ia pun menerangkan ada 2 puskesmas di wilayah ini, yaitu Puskesmas Cisimeut dan Puskesmas Kanekes. 

“Suku Badui itu bukan suku yang terasing, tapi suku yang mengasingkan diri. Tentu saja ketika kita masuk ke Badui, terutama untuk orang yang masih baru itu sangat sulit, maka perlu ada kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintahan setempat, pak jaro, RT, RW, puskesmas. Dalam melangsungkan program ini harus dikerjakan bersama-sama, atau kerja bareng oleh semua stakeholder, dan kami sangat mengapresiasi serta mendukung program yang digagas oleh Dompet Dhuafa ini,” ujar Tarkim.

Senada dengan itu, Yunita menuturkan perlu ada peningkatan kolaborasi atau koordinasi lintas sektor terkait dengan program, kegiatan dan data pendukung dalam pelaksanaan aksi konvergensi intervensi penurunan stunting di Kabupaten Lebak. 

“Peran camat dan kepala desa gar lebih dioptimalkan dalam memantau dan mengintervensi pencegahan dan penanganan kasus stunting di wilayahnya. Perlu didorong agar semakin tumbuhnya inovasi-inovasi dalam upaya pencegahan dan penurunan sunting,” ujar Yunita. 

Peresmian ini kemudian ditutup dengan presentasi oleh Ira. Ira menjelaskan tentang program bidan untuk negeri, bidan pemberdayaan kesehatan masyarakat. 

Ia menjelaskan, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Kimia Farma menghadirkan lebih banyak bidan di pelosok negeri untuk membantu para calon ibu merawat sang buah hati selama masa kandungan hingga lahir ke dunia, juga untuk meminimalisir risiko kematian ibu saat melahirkan.

Tentang Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 29 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Baca juga: Dai Cordofa Dompet Dhuafa bersama Kemenag Sikakap gelar lomba MTQ spesial Maulid Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Dompet Dhuafa kirim tim emergency response-recovery di wilayah banjir Kalteng