Rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 99,4 persen

id rasio elektrifikasi,menteri esdm,kementerian esdm,arifin tasrif,penghargaan subroto 2021

Rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 99,4 persen

Tangkapan layar Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan sambutan dalam Penghargaan Subroto 2021 yang dipantau di Jakarta, Selasa (28/9/2021). (ANTARA/Sugiharto purnama)

Saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 99,4 persen dan tahun depan seluruh rumah tangga ditargetkan telah teraliri listrik 100 persen, kata Menteri ESDM
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rasio elektrifikasi Indonesia telah mencapai 99,4 persen pada paruh pertama tahun ini atau meningkat 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 99,4 persen dan tahun depan seluruh rumah tangga ditargetkan telah teraliri listrik 100 persen," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat memberikan sambutan dalam Penghargaan Subroto 2021 yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, migas, maupun pengolahan dan pemurnian mineral, serta batu bara< terus dipercepat untuk mencapai ketahanan dan kedaulatan energi.

Selain rasio elektrifkasi terdapat dua program lain yang menjadi sasaran utama pemerintah yaitu rasio desa berlistrik dan tingkat mutu pelayanan.

Guna memenuhi target tersebut, kata dia, terdapat sejumlah strategi yang disiapkan pemerintah bersama PT PLN (Persero). Strategi ini sangat situasional dan menyesuaikan survei di lapangan tergantung wilayahnya.

Baca juga: PLN Lampung catat rasio elektrifikasi telah capai 98,21 persen

Beberapa di antaranya dengan memasifkan perluasan jaringan atau grid extension dengan penyambungan desa atau rumah tangga yang dekat dengan grid PLN. Terdapat 24 desa untuk perluasan jaringan pada 2021.

Selanjutnya, kata dia, ada mini grid yaitu pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan setempat untuk kelompok masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau. Terdapat 37 desa yang akan dibangun mini grid pada tahun ini.

Terakhir, lanjutnya, ada pembangunan pembangkit energi baru terbarukan, stasiun pengisian energi listrik (SPEL), dan alat penyalur daya Listrik (APDAL) diperuntukkan bagi masyarakat yang bermukim tersebar atau scattered.

Terdapat 20.711 unit APDAL atau yang dikenal tabung listrik untuk 285 desa di tahun 2021 berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) 2021 dan SPEL oleh PLN.

Strategi lain yang sedang diupayakan oleh pemerintah adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan listrik desa. Harapannya dengan cara ini daerah terpencil yang ada di pelosok Indonesia bisa mendapatkan listrik dengan pembangunan pembangkit yang mudah dan murah.