Pertamina dan Toyota Indonesia bekerja sama cetak SDM ahli di bidang elektrifikasi

id PERTAMINA,TOYOTA INDONESIA,ELEKTRIFIKASI,SDM

Pertamina dan Toyota Indonesia bekerja sama cetak SDM ahli di bidang elektrifikasi

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto memberikan sambutaan saat meresmikan Hutan Pertamina Badak LNG di Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (14/12/2022). . ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww. (ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)

Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bekerja sama melalui "Manufacturing Practice Development Program" (MPDP) untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) ahli tersertifikasi di bidang elektrifikasi.

Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina M Erry Sugiharto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengapresiasi Toyota atas program transfer pengetahuan dari MPDP tersebut.

Ia mengharapkan program tersebut bisa terus berlanjut ke tahap berikutnya, terutama terkait transisi energi yang digalakkan Pertamina.

"Pertamina mengucapkan terima kasih dan memberikan aspirasi yang setinggi-tingginya kepada manajemen PT TMMIN yang berkenan memberikan ruang dan waktunya untuk menerima 10 perwira Pertamina dalam menjalankan program MPDP atau di internal kami kita sebut 'on the job development' ini," kata Erry.

Ia berharap kerja sama itu bisa berlanjut ke program-program berikutnya karena memang Pertamina belajar ke bisnis baru, yaitu EV Battery dan New and Renewable Energy.

Ia mengatakan saat ini Pertamina sedang bersiap menghadapi transformasi bisnis energi yang mengarah ke energi hijau sehingga program kerja sama dengan Toyota Indonesia ini dirasa sangat diperlukan dalam hal pertukaran ilmu.

Terlebih, kata dia, kebijakan transisi energi menjadi perhatian pemerintah Indonesia dengan mencanangkan target "Net Zero Emission (NZE)" pada 2060.

"Oleh karena itu, selain melakukan rejuvenasi infrastruktur 'existing' maupun investasi aset baru dan tidak kalah pentingnya adalah menyiapkan 'talent' sebagai 'business driver' dalam satu pengelolaan organisasi yang perlu dioptimalkan, termasuk perubahan 'mindset culture' maupun penguatan 'skill' dan 'knowledge'. Untuk itu, sejak dini kami menyadari bahwa Pertamina perlu dukungan dalam menjalankan strategi inisiatif perusahaan," ujarnya.

Pelaksanaan program tersebut juga sebagai fondasi utama menyongsong era "Connected-Autonomous-Sharing-Electric" (CASE) di mana anak bangsa yang kompeten dan berdaya saing global menjadi elemen penting dari CASE, yaitu mobilitas yang terkoneksi dengan masa depan elektrifikasi.

Sebanyak 10 perwira Pertamina dengan Senior SPV level menjalani program MPDP selama satu tahun, terhitung sejak September 2021 hingga Agustus 2022. Para peserta MPDP memperoleh pengetahuan yang lengkap meliputi teori, praktik, dan "on the job experience" atau studi lapangan pada lini produksi di pabrik TMMIN hingga meninjau langsung industri baterai Toyota di Jepang sebagai aktivitas "benchmark".

Selain mengunjungi industri baterai Toyota di Jepang, aktivitas "benchmark" peserta program MPDP lainnya, di antaranya mengunjungi Kyushu University untuk mempelajari teknologi "hydrogen and fuel cell", Kitakyushu Eco-Town untuk mempelajari isu "renewable energy" serta "recycling" and "vehicle scrapt".

Peserta MPDP juga mendatangi kantor pusat Toyota di Jepang, yaitu Toyota Motor Corporation (TMC) untuk membahas secara detil faktor keamanan dan kualitas pengembangan elektrifikasi, khususnya evaluasi komponen baterai dalam kendaraan xEV.

Selain itu, aktivitas 3R (Reduce, Recycle, dan Reuse) dan proses produksi komponen baterai juga dipelajari oleh para peserta saat berkunjung ke Toyota Chemical Engineering serta PEVE (Primearth EV Energy).

Sementara itu, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN mengatakan, sinergi antara Toyota Indonesia dan Pertamina menjadi kontribusi nyata untuk merealisasikan peta jalan industri otomotif nasional dan peta jalan energi terbarukan.

"Harapannya, aktivitas transfer 'knowledge' yang sudah berlangsung sejak 2011 hingga saat ini antara kedua belah pihak dapat terus berlanjut menjadi media akselerasi keahlian SDM lokal berdaya saing global untuk pengembangan energi baru terbarukan," kata Bob.