Milenial Lampung dukung kampanye "Ayo Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan"

id milenial lampung, covid-19,kampanye pake masker, jaga jarak,covid lampung

Milenial Lampung dukung kampanye "Ayo Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan"

Ilustrasi (ANTARA/HO)

Harusnya jika mereka menyayangi diri mereka
Bandarlampung (ANTARA) - Generasi milenial di Kota Tapis Berseri, Bandarlampung mengakui kebermanfaatan dari sikap kedisiplinan diri menjalankan panduan ketat protokol kesehatan era pandemi COVID-19, di antaranya merasakan efektivitas dan daya proteksi dini mengenakan masker pelindung pernapasan, sebagai bagian "senjata" utama perang total melawan persebaran ganas pagebluk COVID-19. Selain perkuatan imunitas.

Mereka mendukung inisiasi terbaru pemerintah, kembali menggalakkan kampanye ‘Ayo Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan’ sebulan ke depan, mulai 7 September hingga 6 Oktober 2020.

Salsa Della Adinda, warga Bumi Waras, Bandarlampung, mahasiswi Politeknik Negeri Lampung (Polinela) di Bandarlampung, Rabu, berpendapat kampanye ini selain efektif, juga bagian pengingat.

"Menurutku efektif om, dengan adanya kampanye di tengah kasus COVID yang semakin meningkat," ujar Salsa.

Menurutnya, dengan adanya kampanye tersebut mengingatkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan dan kesadaran akan bahaya COVID-19.

Merasakan efektif, ditanya apa yang akan ia lakukan untuk mendukung kampanye itu. "Terutama untuk diri sendiri harus lebih berhati-hati dengan kerumunan dan selalu utamakan protokol kesehatan," katanya pula.

Lebih lanjut, disinggung pengalaman pribadi semisal harus menegur secara sopan orang lain, dikenal maupun tak dikenal yang ia temui saat tak berdisiplin menerapkan protokol kesehatan untuk memakai masker, ada namun sejauh ini direspons dengan baik. 

"Untuk pengalaman pribadi aku soal menegur sopan orang lain selalu ditanggapi dengan baik om, dan kebanyakan dari mereka lupa pakai masker karena menganggap sepele COVID-19 semenjak adanya new normal," ujar Salsa berbagi cerita.

Secara terpisah, Vidya La Versi Chita R, warga Rajabasa, Bandarlampung, mahasiswi Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung bertutur senada.

"Menurut aku, efektif jika dilakukan sesuai dengan prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah," kata Vidya, Senin (7/9) malam.

Berkaitan tingkat kedisiplinan masyarakat, ujarnya, tergantung dari masyarakatnya sendiri apakah mereka menyayangi diri mereka sendiri atau tidak.

Kenapa? 

"Karena COVID-19 virus berbahaya, sudah banyak memakan korban jiwa. Harusnya jika mereka menyayangi diri mereka, mereka harus sadar akan pentingnya mem-protect diri dari hal kecil contohnya seperti memakai masker jika keluar rumah," ujarnya lagi.

Soal metode, rujukannya virtual. "Untuk kampanye juga di era digital sudah canggih ini kita bisa lakukan kampanye online melalui media sosial Youtube, Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain agar tidak banyak mengumpulkan massa secara besar-besaran," katanya pula.

Menurut Salsa, tetap taat protokol, sehingga dara berkacamata ini mengaku akan terus ikut aktif berkampanye lewat jejaring sosialnya.

"Mungkin yang bisa aku lakukan pertama dari diriku sendiri, yaitu ikut melaksanakan isi dari kampanye tersebut dengan tetap mengenakan masker saat bepergian, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan ikut mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan," ujarnya lagi.

Lalu, katanya pula,"Mungkin aku akan membantu pemerintah dengan menyebarkan beberapa isi kampanye tersebut di beberapa media sosial aku untuk mengingatkan sesama, agar tak banyak lagi korban yang berjatuhan."

Bercerita pengalaman pribadi, Vidya menunjukkan sisi manusiawinya. "Punya, mulai dari orang yang aku kenal maupun gak aku kenal. Sebenernya sih kesel sama orang-orang yang kurang peduli sama dirinya sendiri," katanya lagi.

Cuma, sebagai sesama manusia kita harus saling mengingatkan bahwa kita harus melindungi diri kita sendiri. "Karena nyawa kita adalah anugerah terbesar yang telah diberikan Tuhan kepada setiap umat-Nya, kita harus manfaatkan sebaik-baiknya," ujarnya pula.

Ia memberi perhatian, mulai dari hal kecil seperti memakai masker saja, kita sudah dapat meringankan beban para garda terdepan memerangi COVID-19. 
"Dan mengurangi jumlah korban yang telah terpapar COVID-19," kata dia.
Baca juga: Transportasi kereta api aman selama Pandemi COVID-19


Vidya mengaku memiliki sejumlah koleksi masker nonmedis washable, juga faceshield. "Untuk masker kain yang bisa dicuci sendiri sih, aku mungkin punya lebih dari lima," ujarnya pula. 

"Dan kalau sudah gak layak pakai langsung aku gunting biar gak disalahgunakan oleh oknum yang gak bertanggung jawab. Masker medis juga stok kok di rumah, faceshield aku punya dua," kata Vidya yang juga relawan milenial kemanusiaan Pejuang Bravo Lima Lampung ini. 

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), merilis kampanye edukatif itu dalam keterangan pers usai Sidang Kabinet di Jakarta, Senin (7/9). 

Airlangga menyebut, arahan Presiden Joko Widodo, kampanye itu dilanjutkan kampanye Ayo Cuci Tangan dan Pakai Sabun, 7 Oktober-6 November 2020. "15 October Global Handwashing Day (Hari Cuci Tangan Sedunia)," kata dia pula.
Baca juga: Jumlah kasus bertambah terus, Dinkes Lampung ungkap COVID-19 sudah menyebar melalui klaster keluarga