Transportasi kereta api aman selama Pandemi COVID-19

id lampung, KAI,PT KAI

Transportasi kereta api aman selama Pandemi COVID-19

Vice Presiden Public Relations PT KAI Joni Martinus. (ANTARA/HO)

Kereta api sebagai angkutan massal yang aman, nyaman, selamat

Bandarlampung (ANTARA) - Vice Presiden Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan, kereta api bukanlah tempat yang paling rentan dalam penularan COVID-19. Transportasi kereta api merupakan moda yang aman untuk melakukan perjalanan karena adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Berdasarkan hasil kajian para ahli, kereta api merupakan moda yang aman digunakan selama pandemi, karena telah menerapkan protokol yang ketat,” ujar Joni Martinus, melalui keterangan pers yang diterima di Bandarlampung, Rabu.

Menurutnya, hasil penelitian di Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa tidak ada penemuan kluster COVID-19 di transportasi publik.

Jurnal yang diterbitkan Universitas Oxford juga mengatakan, penyebaran COVID-19 pada pelanggan kereta api dapat dicegah dengan menerapkan berbagai protokol pencegahan.

Selain itu, transportasi umum tidak menjadi sumber infeksi jika pelanggan mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, physical distancing, dan mencuci tangan, serta memberikan perlindungan khusus untuk petugas frontliner.

Ia mengatakan, seluruh penelitian tersebut selaras dengan yang telah KAI lakukan, karena KAI secara disiplin telah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar gugus tugas nasional.

Setiap pelanggan KA jarak jauh harus menyertakan surat keterangan bebas COVID-19, pelanggan yang akan naik KA juga harus dalam keadaan sehat. Pelanggan wajib menggunakan masker dan menjaga jarak saat di stasiun dan selama perjalanan. Selain itu, KAI menyediakan wastafel portabel dan hand sanitizer di titik-titik strategis stasiun dan kereta api untuk menjaga agar pelanggan tetap higienis.

“Kami pun mengikuti rekomendasi dari gugus tugas nasional untuk penggunaan face shield sebagai perlindungan tambahan. Face shield kami berikan secara cuma-cuma bagi pelanggan KA Jarak Jauh,” kata Joni.
Baca juga: PT KAI Divre IV Tanjungkarang perpanjang pembatalan operasional semua KA penumpang hingga 31 Agustus
 

Joni menjelaskan, pembersihan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi rutin, KAI lakukan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan. KAI juga menugaskan petugas kebersihan di kereta api untuk mensterilkan bagian dalam kereta yang sering tersentuh oleh pelanggan tiap 30 menit sekali.

KAI mewajibkan petugas yang berinteraksi langsung dengan pelanggan untuk cek kesehatan termasuk suhu tubuh sebelum bertugas. Mereka juga harus memakai alat pelindung diri (APD), seperti masker, face shield, dan sarung tangan.

“Kami terus mengampanyekan gerakan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3M) kepada seluruh pelanggan dan pegawai,” ujar Joni pula.

Berdasarkan data, pada September 2020, KAI rata-rata melayani 62 ribu pelanggan per hari, naik 10 persen dibanding bulan Agustus yaitu rata-rata 56 ribu pelanggan per hari. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terus tumbuh akan layanan KAI yang dapat diandalkan di tengah pandemi COVID-19.

“Seluruh protokol tersebut kami lakukan untuk menjadikan kereta api sebagai angkutan massal yang aman, nyaman, selamat, dan tetap bisa menjaga kesehatan para pelanggan dan pegawai,” ujarnya lagi.
Baca juga: KA Tanjungkarang- Palembang tidak beroperasi hingga 31 Juli 2020
Baca juga: PT KAI Divre IV Tanjungkarang perpanjang pembatalan operasional semua kereta penumpang