Gerabah Waykanan Makin Laris

id gerabah

Waykanan (ANTARA LAMPUNG) - Perajin gerabah Kabupaten Waykanan, Parjan (48) mengaku usaha yang digelutinya menjanjikan terlebih hasil produksinya juga diminati pasar di beberapa daerah yang berada di pulau Sumatera.

"Permintaan kerajinan celengan, guci atau meja kursi dari bahan baku kaolin dan tanah liat biasanya dari Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu," kata dia, di Waytuba, Waykanan, Senin.

Dia mengatakan sekitar dua minggu sekali jumlah yang dikirim rata-rata satu truk colt diesel.
        
Warga Kampung dan Kecamatan Waytuba tersebut mengaku mulai menekuni produksi gerabah mulai tahun 2002. Adapun komposisi bahan yang digunakan antara tanah liat dan kaolin masing-masing sejumlah 50 persen.
        
"Untuk guci dengan tinggi 75 cm dalam sehari bisa menghasilkan sekitar 25 buah, sementara untuk celengan berbentuk jeruk berukuran sekitar 20 cm mencapai 30 buah," kata dia menjelaskan.
        
Parjan menambahkan, harga satu buah guci buatannya ia jual seharga Rp75 ribu, celengan Rp10 ribu, pot bunga Rp55 ribu lalu satu meja dan empat kursi satu paketnya Rp550 ribu.
        
"Labanya cukup menggiurkan," ujar dia seraya menjelaskan untuk mengopen atau membakar celengan dalam sekali angkatan sejumlah 250 buah adapun untuk guci 70 buah.
        
Tetapi, lanjut dia, hasil produksinya tersebut masih sederhana sehubungan belum memiliki open khusus untuk memberi sentuhan akhir karyanya dengan glasir.
        
"Jika diglasir hasilnya lebih bagus karena bisa mengkilat. Saya belum memiliki alat khusus untuk itu. Kalau menggunakan elpiji memang bisa, tetapi boros, antara pemasukan dan pengeluaran tidak sesuai," jelas dia.
        
Karena itu, pengembangan kualitas produksi kedepan adalah tantangan. Uluran tangan Pemerintah Kabupaten Waykanan melalui dinas terkait supaya usaha bisa semakin maju sangat diharapkan, katanya. (Ant)