Harjianto Sumbang Medali Perunggu Lampung

id lifter, harjianto, perunggu

Harjianto Sumbang Medali Perunggu Lampung

Harjito (biru) berfoto bersama peraih medali emas dan perak. (ANTARA Lampung/triono subagyo)

Soreang, Kabupaten Bandung,  (ANTARA Lampung) - Lifter Lampung Harjianto pada kelas 56 kilogram hanya mampu meraih medali perunggu PON XIX Jawa Barat, di Gelora Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa.

Angkatan terbaik Harjianto pada jenis snatch 111 kilogram dan clean and jerk seberat 132 kilogram sehingga total angkatannya 243 kilogram.

Medali emas diraih lifter asal Aceh Surahmat dengan total angkatan 255 kilogram, akumulasi angkatan snatch seberat 115 kilogram dan clean and jerk 140 kilogram. Sedangkan medali perak milik lifter I Komang Agus asal Kalimantan Timur dengan angkatan snatch seberat 109 kg dan clean and jerk 137 kg sehingga total terbaik angkatannya 246 kg.

Harjianto mengatakan senang karena kali pertama mengikuti PON meraih medali, namun tidak senangnya gagal pada angkatan clean and jerk dua kali angkatan seberat 138 kilogram.

"Instruksi pelatih sudah saya lakukan, tetapi gagal," kata dia.

Pada kelas tersebut, dua lifter gugur yakni Zainudin asal DKI karena pada jenis angkatan snatch tidak mampu mengangkat barbel seberat 105 kilogram pada tiga kali kesempatan, dan tidak melanjutkan mengangkat di jenis angkatan clean and jerk.

Lifter tuan rumah Muhammad Purkon yang sempat memimpin di pada angkatan snatch yakni mampu mengangkat barbel seberat 116 kg, gagal di angkatan clean and jerk seberat 136 kg.

Purkon pun pada kesempatan pertama mengangkat 136 kg terjatuh dan ditandu, ia tidak melanjutkan pada angkatan kedua, dan angkatan ketiga dicobanya lagi,namun gagal dan ditandu kembali untuk meninggalkan lokasi pertandingan.

Melihat hasil itu, pengurus KONI Lampung Endang Linirin didampingi Aulia R mengaku bangga, meski sempat ada insiden protes oleh pihak pelatihnya.

"Yang tahu persoalan itu pelatih. Jadi soal protes itu wajar untuk meluruskan apa yang terjadi, karena merupakan hak melakukan itu," kata dia yang juga tim teknis monitoring dan evaluasi PON.

Ia menegaskan, semangat tanding lifter daerahnya itu perlu diapresiasi apalagi kali pertama tampil di kancah PON dan lawannya sudah berpengalaman.*