Benghazi, Libya (Antara/AFP) - Militan Libya dilaporkan merebut setidaknya dua ladang minyak di Libya bagian tengah pada Selasa (3/3), demikian ujar juru bicara keamanan industri minyak negara itu kepada AFP, Rabu.
"Para ekstrimis ini mengambil alih ladang minyak Al-Bahi dan Al-Mabrouk dan sekarang sedang berusaha merebut ladang minyak Al-Dahra menyusul mundurnya pasukan keamanan yang menjaga kawasan tersebut karena kurangnya amunisi," kata Kolonel Ali al-Hassi.
Aksi kekerasan dan produksi yang merosot di terminal ekspor telah memaksa penutupan ladang minyak Al-Bahi dan Al-Mabrouk, yang terletak sekitar 500 kilometer timur dari Tripoli, selama beberapa minggu terakhir.
Serangan terhadap ladang-ladang minyak yang terjadi pada Februari 2015 menewaskan 11 orang dan semua staf telah dievakuasi.
Situasi di Libya sendiri dilaporkan telah diwarnai dengan aksi bersenjata sejak 2011, saat terjadinya pemberontakan yang menggulingkan dan membunuh pemimpin revolusi Libya Muammar Khadafi.
Berita Terkait
Shin Tae-yong meminta suporter sabar soal perkembangan Timnas Indonesia
Sabtu, 6 Januari 2024 10:20 Wib
Indonesia gagal lagi taklukkan Libya
Sabtu, 6 Januari 2024 8:53 Wib
Timnas Indonesia mantapkan latihan taktik jelang hadapi Libya
Senin, 1 Januari 2024 19:46 Wib
Jebolnya bendungan raksasa Libya dapat dijadikan alarm Indonesia
Selasa, 3 Oktober 2023 5:44 Wib
Indonesia kirim bantuan kemanusiaan sebanyak 46 ton senilai Rp13,9 miliar ke Libya
Senin, 2 Oktober 2023 8:02 Wib
PM Libya Abdulhamid al-Dbeibah lolos dari upaya pembunuhan
Kamis, 10 Februari 2022 10:30 Wib
Mesir menjaga catatan nirkalah di putaran kedua kualifikasi zona Afrika
Rabu, 17 November 2021 4:44 Wib
Putra Gaddafi maju jadi calon presiden Libya
Minggu, 14 November 2021 21:03 Wib