Bandarlampung usulkan TPA Bakung ke ESDM guna uji kelayakan

id Lampung,Bandarlampung,DLH,Pemkot Bandarlampung,TPA Bakung

Bandarlampung usulkan TPA Bakung ke ESDM guna uji kelayakan

Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung di Bandarlampung . (FOTO ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menusulkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) guna melakukan uji kelayakan (feasibility study/FS).

"Kami sudah mengusulkan ke ESDM untuk studi uji kelayakan Alhamdulillah kami dapat bantuan dari empat daerah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandarlampung Budiman P Mega, di Bandarlampung Selasa.

Menurutnya dengan telah mengusulkan uji kelayakan ke ESDM, pemkot ke depan akan mendapatkan arahan agar bagaimana TPA ini dapat dikelola dengan baik.

"jadi nanti akan tertata. Nah kalau selama ini kan ada investor tertarik mengolah TPA Bakung tapi tidak lanjut, tapi untuk yang diusulkan ke ESDM mereka akan ketemu kami untuk mempresentasikan terkait tata kelola TPA Bakung," katanya.

Ia mengatakan bahwa selama ini pemkot telah berupa melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait guna menanggulangi sampah di TPA Bakung.

"Pihak swasta juga sudah kami gandeng, untuk mengelola limbah yang ada di TPA, kami juga sudah membentuk bank sampah di masing-masing unit pelaksana tugas (UPT)," katanya.

Sehingga, lanjut dia, sampah yang terkumpul di UPT tersebut akan dilakukan pemilihan sebelum dibuang ke TPA dan dilakukan proses jual beli di sana.

"Jadi sebelum ke TPA akan ada pemilihan sampah yang ada nilai ekonominya bagi masyarakat, kemudian juga hal itu bisa mengurangi ke TPA Bakung," kata dia.

Ia menambahkan bahwa terkait masalah sampah di Bakung yang sudah melebihi kapasitas, Pemkot Bandarlampung juga telah melakukan kunjungan ke Pemda Bogor, Tanggerang dan Cilegon untuk mencontoh bagaimana mereka untuk mengatasi sampah.

"Kami juga sudah, melakukan berbagai kunjungan ke daerah lain guna mencontoh bagaimana mereka mengelola sampah," demikian Budiman P Mega.