Bandarlampung (ANTARA) - Bertepatan dengan hari jadi yang ke-5, Program Studi Teknologi Industri Pertanian Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan Studium Generale bertajuk “Peluang Lampung sebagai Produsen Pakan Nasional” di aula Gedung C Kampus Itera, beberapa waktu lalu.
Kegiatan itu bertujuan untuk membantu mahasiswa menggali ilmu dan pengalaman dari luar kampus.
Kegiatan tersebut diawali sambutan dari Koordinator Prodi Teknologi Industri Pertanian Itera Endo Pebri Dani Putra yang menyampaikan pemilihan topik terkait peluang produksi pakan di Provinsi Lampung tidak terlepas dari kekayaan sumber daya hayati yang dimiliki oleh Lampung.
Lebih lanjut Endo mengatakan hal itu berpeluang untuk diolah menjadi produk pakan.
Dalam sambutannya, Sekretaris JTPI Itera D Jabosar Ronggur Panjaitan berharap mahasiswa dan peserta yang hadir dalam acara tersebut bisa mendapatkan ilmu serta bisa menjadi langkah dalam inisiasi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di masa selanjutnya.
Dalam penyampaian materi, narasumber Endi Apriyadi selaku Kepala Bidang PSP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung menyampaikan bahwa usaha di bidang peternakan tidak harus sesuai dengan bidang ilmu yang kita tuntut selama perkuliahan.
Selain itu, Endi mengatakan jika upaya usaha ternak menjadi salah satu renstra Dinas Peternakan yang nanti dapat berdampak pada peningkatan produksi ternak serta berkurangnya urbanisasi, karena sumber mata pencaharian yang banyak di desa.
Lebih lanjut, Endi Apriyadi juga menjelaskan bahwa permasalahan utama yang muncul adalah masyarakat yang bergantung terhadap impor komoditas bungkil kedelai sebagai bahan baku utama produksi pakan.
Oleh karena itu, Endi mengatakan jika riset terkait bahan baku alternatif untuk menggantikan bungkil kedelai menjadi sangat berpeluang untuk diindustrialisasikan.
“Riset terkait bahan baku alternatif untuk menggantikan bungkil kedelai berpeluang untuk diindustrialisasikan,” ujar Endi.
Sodikun selaku Direktur Asosiasi Peternakan Rakyat Nusantara sebagai pemateri menyampaikan pentingnya tiga pilar dari usaha peternakan, yaitu breeding, feed, dan manajemen ternak.
Sodikun menjelaskan untuk menjaga ketiga pilar tersebut dapat berdiri diperlukan rekayasa industri yang salah satu aspek pentingnya berupa modal.
“Modal merupakan salah satu hal yang krusial dalam industri ternak yang bisa menjadi peluang untuk mengimplementasikan ekonomi syariah, dengan mempertemukan investor untuk memodali mitra usaha pada pembiayaan tanpa bunga,” kata Sodikun.
Baca juga: Pemprov Lampung segera gelar kontes ternak serta panen pedet serentak
Baca juga: Pakan ternak dari batang singkong perlu dikembangkan