Bupati Lampung Barat gagas Sekolah Kopi Robusta
Saya ini lahir, berkembang, dan besar dari hasil kopi. Bapak saya, keluarga, dan mayoritas penduduk Lambar itu menggantungkan hidup dari perkebunan kopi. Jadi, setelah menjadi pemimpin (bupati) wajib hukumnya menyejahterakan petani kopi, ujarnya
Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menggagas berdirinya Sekolah Kopi Robusta di Lampung Barat karena memiliki modal menjadi pusat penelitian, pelatihan, dan edukasi komoditas kopi.
Selain itu, dalam siaran pers yang diterima di Bandarlampung, Selasa, wadah tersebut juga diharapkan menjadi sarana promosi kopi dan turunannya, yang juga dapat mengembangkan potensi pariwisata guna mewujudkan kesejahteraan petani dan penggiat kopi di Lampung Barat.
Guna menindaklanjuti harapannya tersebut, Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin selaku Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat menginisiasi acara Focus Group Discussion (FGD) "Pembangunan Sekolah Kopi di Sukabumi, Bandar Lampung, Senin (26/2) yang dihadiri belasan peserta aktif lintas sektoral dari berbagai latar ilmu dan tingkat kemampuan yang mumpuni terkait hal tersebut.
Parosil Mabsus berharap acara FGD menghasilkan rumusan, program kerja dan tim yang mampu bergerak cepat demi terwujudnya Lampung Barat hebat di sektor unggulan perkebunan dan perdagangan kopi.
"Saya ini lahir, berkembang, dan besar dari hasil kopi. Bapak saya, keluarga, dan mayoritas penduduk Lambar itu menggantungkan hidup dari perkebunan kopi. Jadi, setelah menjadi pemimpin (bupati) wajib hukumnya menyejahterakan petani kopi," ujar dia.
Parosil yang mulai dijuluki "Bupati Kopi" itu menjelaskan, di daerahnya terdapat puluhan ribu hektare kebun kopi yang menghasilkan puluhan ribu ton biji kopi berkualitas. Ini merupakan potensi yang harus dikembangkan dan dimaksimalkan.
"Kopi itu mutiara terpendam, Fine Robusta Lambar namanya, dan mulai malam ini, esok, lusa dan seterusnya kita harus komitmen dan fokus pengembangan kopi berkualitas. Dengan semangat 'beguai jejama' kita mempercepat dialektika maju komoditas kopi. Mulai dari tanam, panen, produksi dan penjualan. Hingga Lambar menjadi produsen kopi berkualitas yang menguasai pasar kopi dalam dan luar negeri," harap dia.
Selanjutnya, guna mempercepat terwujudnya Sekolah Robusta Lambar, Parosil Mabsus membentuk tim lintas sektoral yang melibatkan para ahli dalam mengkaji dan menyusun "road map" program tersebut.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat Tri Umaryani ditunjuk menjadi "Leading Sector" yang mengoordinasi semua pihak dalam mewujudkan mimpi mulia meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku kopi.
Dalam acara itu, Tejo Pramono selaku ahli yang juga Co-Founder Rumah Kopi Ranin Bogor didampimngi beberapa stafnya menjadi pemateri terkait pembangunan sekolah kopi. Hadir pula beberapa barista nasional yang memaparkan proses produksi kopi yang benar yang melahirkan cita rasa fine robusta spesial.
Selain itu, dalam siaran pers yang diterima di Bandarlampung, Selasa, wadah tersebut juga diharapkan menjadi sarana promosi kopi dan turunannya, yang juga dapat mengembangkan potensi pariwisata guna mewujudkan kesejahteraan petani dan penggiat kopi di Lampung Barat.
Guna menindaklanjuti harapannya tersebut, Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin selaku Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat menginisiasi acara Focus Group Discussion (FGD) "Pembangunan Sekolah Kopi di Sukabumi, Bandar Lampung, Senin (26/2) yang dihadiri belasan peserta aktif lintas sektoral dari berbagai latar ilmu dan tingkat kemampuan yang mumpuni terkait hal tersebut.
Parosil Mabsus berharap acara FGD menghasilkan rumusan, program kerja dan tim yang mampu bergerak cepat demi terwujudnya Lampung Barat hebat di sektor unggulan perkebunan dan perdagangan kopi.
"Saya ini lahir, berkembang, dan besar dari hasil kopi. Bapak saya, keluarga, dan mayoritas penduduk Lambar itu menggantungkan hidup dari perkebunan kopi. Jadi, setelah menjadi pemimpin (bupati) wajib hukumnya menyejahterakan petani kopi," ujar dia.
Parosil yang mulai dijuluki "Bupati Kopi" itu menjelaskan, di daerahnya terdapat puluhan ribu hektare kebun kopi yang menghasilkan puluhan ribu ton biji kopi berkualitas. Ini merupakan potensi yang harus dikembangkan dan dimaksimalkan.
"Kopi itu mutiara terpendam, Fine Robusta Lambar namanya, dan mulai malam ini, esok, lusa dan seterusnya kita harus komitmen dan fokus pengembangan kopi berkualitas. Dengan semangat 'beguai jejama' kita mempercepat dialektika maju komoditas kopi. Mulai dari tanam, panen, produksi dan penjualan. Hingga Lambar menjadi produsen kopi berkualitas yang menguasai pasar kopi dalam dan luar negeri," harap dia.
Selanjutnya, guna mempercepat terwujudnya Sekolah Robusta Lambar, Parosil Mabsus membentuk tim lintas sektoral yang melibatkan para ahli dalam mengkaji dan menyusun "road map" program tersebut.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat Tri Umaryani ditunjuk menjadi "Leading Sector" yang mengoordinasi semua pihak dalam mewujudkan mimpi mulia meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku kopi.
Dalam acara itu, Tejo Pramono selaku ahli yang juga Co-Founder Rumah Kopi Ranin Bogor didampimngi beberapa stafnya menjadi pemateri terkait pembangunan sekolah kopi. Hadir pula beberapa barista nasional yang memaparkan proses produksi kopi yang benar yang melahirkan cita rasa fine robusta spesial.