Ia juga menyarankan penyedia layanan perjalanan umrah untuk menjalin kerja sama dengan baik baik antar penyedia jasa perjalanan, maskapai, pemerintah daerah serta masyarakat, sehingga rute Rute Bengkulu-Tanah Suci ini bisa berkelanjutan.
"Bersaing boleh, tapi lebih baik bersanding (sesama penyedia jasa perjalanan). Jika penerbangan semakin sering dan rutin, akan semakin banyak maskapai yang membuka rute umrah dari Bengkulu," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengupayakan penerbangan langsung untuk layanan umrah sejak tahun-tahun sebelumnya. Bahkan penerbangan internasional langsung ke Jeddah dan Madinah diupayakan dapat beroperasi pada akhir 2023 lalu.
Untuk syarat dan teknis pembukaan rute penerbangan internasional, kata Khairil, Provinsi Bengkulu dapat memenuhi persyaratan tersebut.
"Kami sudah ketemu dengan seluruh biro perjalanan haji yang ada di Provinsi Bengkulu, dengan pihak bandara juga dengan pihak imigrasi untuk memastikan kesiapan jumlah jemaah dan dari sisi kesiapan bandara dan imigrasi," kata Khairil saat itu
Syarat rute penerbangan tersebut lanjut Khairil yakni setidaknya tiga kali penerbangan setiap bulan dengan minimal jumlah penumpang 200 orang setiap penerbangannya.