Jakarta (ANTARA) - Dompet Dhuafa menerima apresiasi SDGs Action Award dari Kementerian PPN/Bappenas RI atas intervensi program berupa pengajaran dan pelatihan vokasional di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa (IKDD).
"Alhamdulillah, terima kasih Bapak Wapres RI dan Bappenas yang telah memberi apresiasi kepada Dompet Dhuafa melalui program Institut Kemandirian, sebagai suatu program yang dirasakan memberi manfaat kepada masyarakat, memiliki inovasi dan sustainabilitas. Semoga dengan ini Dompet Dhuafa dapat terus mengembangkan kegiatan-kegiatan yang lebih baik lagi untuk masyarakat luas," kata Ketua Pengurus Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini, dalam rilisnya, Minggu.
Ide pendirian Institut Kemandirian bermula dari kekhawatiran Dompet Dhuafa pada dua persoalan bangsa, yakni kemiskinan dan pengangguran. Di sisi lain, angka putus sekolah kian tinggi dan orang-orang muda tak punya kegiatan positif sehingga rentan terjerumus pada aktivitas kriminal yang dapat menimbulkan masalah sosial baru.
Melalui Institut Kemandirian, Dompet Dhuafa mencoba mengurai masalah dengan memberikan pelatihan keterampilan (skill) dan mental yang siap untuk masuk dunia kerja dan industri bagi para peserta kelas. Dengan demikian, program ini dapat berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
Saat ini, jurusan program diklat IKDD lebih bervariasi dengan 15 jurusan program, seperti pelatihan barista, digital marketing, servis sepeda motor, servis AC, dan jurusan diklat lainnya yang penyerapan dunia industrinya masih terbuka.
Selain itu, juga untuk memudahkan akses para mustahik di daerah, program IKDD tersebar juga di tujuh titik wilayah. Diantaranya di Sukabumi, Padang, Cirebon, Malang, dan Lampung. Sampai saat ini, IKDD telah melahirkan lebih kurang 8.031 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Aburrahman Usman memastikan program IKDD sudah sejalan dengan dua tujuan SDGs, yakni tujuan nomor 4 (pendidikan berkualitas) dan tujuan nomor 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi).
Salah satu contoh konkrit adalah jurusan diklat otomotif sepeda motor. Para peserta diberikan pelatihan oleh instruktur terbaik berpengalaman dengan porsi kurikulum 80 persen praktik dan 20 persen teori yang ditunjang oleh fasilitas kelas serta bahan ajar baru.
"Setelah selesai proses diklat, peserta diuji dengan melakukan proses magang dan proyek sosial. Dari keseluruhan proses tersebut di atas, keberhasilan telah dibuktikan dengan penghasilan yang diperoleh peserta pelatihan dengan bekerja maupun membuka unit usaha bengkel sekala UMKM," jelasnya.
Pencapaian SDGs Award sangat bermakna bagi Dompet Dhuafa, setidaknya menyiratkan pesan bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan memerlukan niat dan tekad yang kuat. Terutama dalam memberikan akses layanan pendidikan vokasi terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan.
Raihan SDGs award menjadi titik awal bagi Dompet Dhuafa untuk terus bertumbuh dan berinovasi mencapai mimpi dan cita-cita di masa yang akan datang. Sehingga manfaat program ini dapat dirasakan lebih luas dan berdampak besar.
Berita kerja sama
Menekan pengangguran melalui Institut Kemandirian Dompet Dhuafa
Semoga dengan ini Dompet Dhuafa dapat terus mengembangkan kegiatan-kegiatan yang lebih baik lagi untuk masyarakat luas