Gubernur: Hari Pahlawan Semangat Menjaga Persatuan

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan Hari Pahlawan adalah semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Selain itu, semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang, berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan," kata Ridho pada Peringatan Hari Pahlawan 2016 di Lapangan Saburai Enggal, Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan, semangat kepahlawanan juga semangat membentuk dan membangun negara.

Menurutnya, setiap zaman memiliki tantangan tersendiri. Karena itu setiap zaman harus mengembangkan respon kepahlawanan yang sesuai dengan zamannya.

Ridho menjelaskan, patriotisme yang lebih positif dan progresif sejati bukan sekadar mempertahankan melainkan juga memperbaiki keadaan negeri.

Hal itu termaktum dalam visi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yakni "Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong".

Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintahan ke depan yang disebut Nawacita. Kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga hal, yakni mental-kultural, ekonomi dan politik.

Hal tersebut bisa tercapai dengan cara memperkuat sinergitas dan melakukan revolusi mental sehingga bisa mendorong gerakan hidup baru.

Hari Pahlawan 2016 mengusung tema "Satukan Langkah Untuk Negeri," juga mengandung pesan untuk bersatu dalam kebersamaan dan kebersamaan dalam persatuan, untuk mewujudkan cita-cita negeri.

Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno dalam kesempatan yang sama mengatakan Hari Pahlawan merupakan momentum untuk berperilaku dan sikap yang baik.

"Kemerdekaan hasil perjuangan para pahlawan harus diisi dengan kegiatan yang bermanfaat," katanya.

Di sisi lain menurutnya, penggunaan media sosial saat ini harus digunakan dengan hal-hal yang positif bukan untuk hal yang negatif.

"Medsos sekarang jadi `pahlawan` anak muda. Penggunaan medsos harus beretika, tidak provokatif sehingga tidak menimbulkan hal negatif," tambah Kapolda.(Ant)