Penyair Isbedy Stiawan Segera Luncurkan "Jalan Sunyi"

id isbedy stiawan zs, penyair lampung

Penyair Isbedy Stiawan Segera Luncurkan "Jalan Sunyi"

Penyair asal Lampung Isbedy Stiawan Z.S. (ist)

...Buku puisi itu segera diluncurkan...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Penyair asal Lampung Isbedy Stiawan Z.S. menerbitkan kitab puisi bertajuk "Jalan Sunyi", penerbit Siger Publisher-Lampung.

"Buku puisi itu segera diluncurkan," kata penyair yang tergolong produktif menulis buku itu di Bandarlampung, Kamis.

Sebelumnya, kata Isbedy, dirinya menerbitkan kumpulan puisi "Pagi Lalu Cinta" pada tanggal 5 Juni lalu atau bertepatan dengan hari kelahirannya.

Buku terbaru karya penyair berjuluk "Paus Sastra Lampung" ini menghimpun 60 sajak yang ditulis dua tahun sepanjang Ramadan (2014--2015).

"Entah mengapa, saat Ramadan saya begitu tergoda untuk menulis puisi. Sentuhan estetik dan puitik yang religius begitu menggebu," kata ayah enam anak ini.

Menurut Isbedy, godaan puitiknya kerap datang pada saat-saat menjelang waktu makan sahur. Akan tetapi, ada juga saat tengah hari maupun mendekati berbuka puasa.

"Rasanya sedih kalau imaji dan atau 'sense of poetic' itu muncul, tidak saya sambut," kata Isbedy yang juga menulis cerpen (prosa), esai, dan karya jurnalistik.

Menyinggung penerbitan Kitab Puisi "Jalan Sunyi", Isbedy mengatakan bahwa dirinya mendapatkan dukungan pembiayaan penuh dari Heri Mulyadi, mantan anggota DPRD Kota Bandarlampung dari PKS yang kini aktif sebagai pengusaha di Lampung.

Isbedy menuturkan bahwa pertemuan tanpa direncanakan dengan kawan lama dalam aktivitas jurnalistik itu membuahkan keinginan kolumnis Heri Mulyadi yang kini pengusaha di PT Zakwan Agrindo Perkasa untuk bekerja sama menerbitkan "Jalan Sunyi" tersebut.

"Bahkan, saya meminta Heri Mulyadi membuat pengantar penutup untuk kitab puisi saya itu, dan dia bersedia," ujar Isbedy lagi.

Sebuah puisi dari 60 karya yang terhimpun dalam kitab puisi itu, seperti ini: kukuhkan aku dari jalanmu hitamkan pandanganku dari melihat segala yang petaka di ini petang betapa rapuh jika tanpa cinta begitu lapar kalau tiada getar dan haus ini segerakan hapus meski di belakangmu aku tak ingin khianat: "kalau tak ada yang tahu, lalu di mana Tuhan?" *1) *1)pertanyaan/pernyataan seorang bocah penggembala) Selain dukungan pembiayaan dari Heri Mulyadi, Kitab Puisi "Jalan Sunyi" ini, juga berkolaborasi untuk sampul buku dengan penyair dan pimpinan pondok pesantren di Jawa Barat, Ahmad Faisal Imran.

"Faisal tak hanya dikenal penyair, dia juga kiai pemimpin pondok pesantren dan pelukis. Saya berterima kasih dia mau mendukung juga," kata penyair yang awal September ke Malaysia mengikuti Festival Penyair ASEANi.

Isbedy berencana meluncurkan Kitab Puisi "Jalan Sunyi" dalam sebuah acara, kemungkinan serangkaian merayakan Iduladha.

"Semoga saja terlaksana, dan semoga ada donasi yang diperlukan," katanya pula.