AS : Ramadi Direbut IS, Suatu Kemunduran

id Konflik Suriah dan Irak

Washington (Antara/Xinhua-OANA) - Gedung Putih pada Senin (18/5) mengakui jatuhnya Ramadi sebagai kemunduran, tapi berikrar akan membantu pasukan keamanan Irak merebut kembali Ibu Kota Provinsi Anbar itu dari gerilyawan Negara Islam (IS).
        
"Ramadi telah diperebutkan selama 18 bulan terakhir," kata Juru Bicara Eric Schultz kepada wartawan di dalam Air Force One dalam penerbangan ke Camden, New Jersey. "Tak bisa dibantah ini tentu saja adalah suatu kemunduran."
   
Koalisi pimpinan AS telah melancarkan 32 serangan udara terhadap sasaran Negara Islam dalam tiga pekan belakangan untuk mendukung dipertahankannya Ramadi oleh pasukan Irak, dan delapan serangan dilancarkan selama 24 jam belakangan, kata Schultz.
        
Kelompok fanatik itu merebut kota tersebut pada Ahad (17/5), setelah pasukan Irak mundur dari posisi mereka, kata laporan pers.
        
"Namun tak bisa dibantah bahwa kami akan membantu Irak merebut kembali Ramadi," kata Schultz, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang. Ia menambahkan pesawat AS akan melancarkan upaya untuk mencari sasaran IS guna melancarkan lagi serangan udara tepat sampai "Ramadi direbut kembali".
        
Ia juga menekankan Gedung Putih bukan sedang mencari strategi baru untuk memerangi gerilyawan fanatik.
        
"Saya tak memiliki strategi baru apa pun atau yang sedang difikirkan saat ini," katanya. Ia mengatakan, "Akan ada pasang surut dalam pertempuran ini."
   
"Kami masih percaya strategi ini berhasil," Juru Bicara Pentagon Steve Warren juga mengatakan kepada wartawan pada Senin.

Penerjemah : Chaidar