Ayo, Segera Ungkap Pembunuhan Pelajar SD Persit !

id Ayo, Segera Ungkap Pembunuhan Pelajar SD Persit !

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Kepolisian Resor Kota Bandarlampung masih mendalami motif pembunuhan Agung Budi Wibowo bin Bajuri (11), siswa kelas VI SD Kartika II Bandarlampung yang ditemukan tewas mengambang di sungai Bendung Argoguruh Tegineneng Kabupaten Pesawaran, Sabtu (5/10) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Kami masih melakukan autopsi terhadap korban untuk mengetahui penyebab kematiannya. Laporan kehilangan anak itu di Polresta Bandarlampung tapi penemuan mayat di Pesawaran," kata Kapolresta Bandarlampung Kombes Dwi Irianto, di Bandarlampung, Senin (7/10).

Dia menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan luar tidak nampak tanda-tanda kekerasan yang terdapat di tubuh korban.

Namun untuk mengungkap kasus kematian bocah berusia 11 tahun ini, pihaknya akan meminta keterangan sejumlah saksi dan keluarganya.

"Kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang sudah diketahui identitasnya, jenazah korban setelah dilakukan autopsi langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk disemayamkan," kata dia lagi.

Sebelumnya, Agung Budi Wibowo (11) dinyatakan hilang sejak Kamis (3/10) saat pulang sekolah, dan akhirnya korban ditemukan warga pada Sabtu (5/10) di sungai kawasan Bendung Argoguruh Tegineneng Kabupaten Pesawaran.

Pada tubuh putra pengusaha kelapa sawit itu ditemukan ada bekas luka pukulan benda tumpul di bagian wajahnya, dan diduga bocah tersebut dibunuh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, orang tua Agung diketahui bernama Bajuri dan ibunya Nanik Maryani yang telah melaporkan kehilangan anaknya itu sejak pulang sekolah, Kamis (3/10).

Saat itu, menurut keterangan sejumlah orang, korban dijemput seorang lelaki menggunakan mobil. Namun penjemputnya itu diketahui bukan kerabat korban.

Menurut Rudi, teman sekelas Agung di SD Kartika II (Persit) Bandarlampung, dia melihat Agung pada Kamis lalu, sebelum Agung dinyatakan hilang, saat itu dia dijemput seorang lelaki menggunakan mobil.

"Hari Kamis itu Agung sekolah, pada jam 12.00 WIB dia dijemput sama laki-laki. Katanya kakaknya bernama Andi, dan laki-laki itu bukan orang yang biasa menjemput Agung," kata Rudi pula.

Sementara itu, Purwati (63), nenek korban mengatakan Agung tidak diketahui keberadaannya sejak Kamis, ketika dijemput pada jam pulang sekolah dia sudah tidak ada di sekolahnya.

Padahal sejumlah teman sekolahnya menuturkan, hari itu Agung berada di sekolah sampai selesai belajar.

"Saya kaget, begitu mendapat kabar bahwa Agung sudah ditemukan dan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan sudah mengambang di sungai di daerah Tegineneng dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Bandarlampung," katanya lagi.

Sejumlah pihak di Bandarlampung, terutama keluarga korban dan rekan-rekannya berharap pihak kepolisian dapat segera menggungkap kasus kematian Agung itu, dan bila benar telah dibunuh harus dapat segera ditangkap pelakunya.

Pihak sekolah yang dikelola yayasan dalam naungan Korem 043 Garuda Hitam Lampung juga berharap pelaku yang menyebabkan kematian Agung dapat segera ditangkap dan dihukum setimpal.

Namun pihak kepolisian belum memastikan korban tewas akibat pembunuhan, karena masih mendalami lebih lanjut kasus kematian Agung ini.