Dirut ANTARA: Hati-hati Gunakan Media Sosial

id dirut antara meidyatama dan medsos

Dirut ANTARA: Hati-hati Gunakan Media Sosial

Dirut Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryadinigrat (kanan), menjawab pertanyaan peserta usai memberi materi dan presentasi pada acara Social Media dan PR Trends 2017 dalam rangka HUT Perhimpunan Humas Indonesia di Jakarta, Jumat (16/12). (ANTARA FOTO/E

...Media sosial sudah menjadi sarana informasi. Jadi kita harus berhati-hati dalam menerima informasi sehingga tahu mana informasi yang dapat dipercaya dan tidak, ujarnya...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Direktur Utama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Meidyatama Suryodiningrat mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

"Media sosial sudah menjadi sarana informasi. Jadi kita harus berhati-hati dalam menerima informasi sehingga tahu mana informasi yang dapat dipercaya dan tidak," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/12).

Meidyatama yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang bertemakan "Social Media dan PR (Public Relations)" menjelaskan perkembangan teknologi di era modern ini sangat memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan berbagai hal.

Namun masih banyak yang menyalahgunakan untuk menyebarkan informasi yang tidak sesuai fakta.

Meidyatama menambahkan bahwa pemberitaan yang bersifat palsu ternyata lebih diminati pengguna media sosial daripada berita yang sesuai fakta.

Berita-berita bohong itu biasanya dibuat oleh remaja berumur 18 sampai 24 tahun yang bertujuan hanya untuk mencari uang dengan cara membuat berita palsu dan kemudian menyebarluaskannya.

"Saat ini media sosial (teknologi) tidak bisa diubah, tapi kita sendiri yang harus menentukan media mana yang dapat kita percaya, dan media apa yang menjadi panutan kita agar selalu berpatokan dengan media tersebut," tambahnya.

Semua informasi yang didapat, saran dia, seharusnya dikonfirmasi sebelum disebarluaskan karena bagaimana pun informasi yang berprasangka tidak baik akan berdampak buruk bagi pembaca maupun yang menyebarkannya.

"Seharusnya, pertama kita berpikir sebelum bertindak, kedua berpikir sebelum berbicara, ketiga berpikir sebelum berbagi (sharing)," ujarnya.