Bandarlampung (ANTARA) - Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar di Gunung Sugih, Lampung Tengah dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai upaya komitmen dalam memberdayakan pengusaha ultra mikro.
Pemberdayaan pengusaha kecil, khususnya perempuan nasabah PNM Mekaar, menjadi fokus utama dalam menghadapi era digital yang menuntut literasi finansial dan kemampuan adaptasi teknologi sehingga kegiatan PKU Akbar menjadi langkah untuk menjembatani kesenjangan literasi keuangan dan mendorong inklusivitas ekonomi digital di daerah.
Kegiatan ini diikuti oleh 500 nasabah PNM Mekaar dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Lampung Tengah, I Komang Koher dengan tema “Nasabah Digital, Keuangan Optimal: Memanfaatkan Inklusi Digital untuk Keamanan dan Pertumbuhan Finansial”.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lampung Tengah I Komang Koheri menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi PNM dalam memperkuat kapasitas perempuan pengusaha ultra mikro di wilayahnya.
"PNM bukan hanya hadir memberi modal, tapi juga membangun kemampuan dan keberanian perempuan untuk maju. Ini wujud nyata pemberdayaan yang berdampak," ujar Komang.
Melalui kegiatan ini, 500 nasabah PNM Mekaar resmi terdaftar sebagai Agen BRILink Mekaar, untuk membuka peluang baru untuk memperoleh penghasilan tambahan sekaligus memperluas akses layanan keuangan digital hingga ke pelosok desa.
Selain itu, para peserta mendapatkan pembekalan dari mitra strategis seperti OJK, Pegadaian, dan Bank BRI, yang masing-masing memberikan materi terkait literasi finansial, investasi aman, serta perlindungan dari praktik pinjaman online ilegal.
Langkah ini menunjukkan komitmen PNM dalam tidak hanya memberi modal, tetapi juga membangun kemampuan finansial yang tangguh bagi nasabah. Selain itu, program ini juga mendukung upaya pemerintah dalam memperluas inklusi keuangan dan digitalisasi usaha mikro, sejalan dengan target nasional Digital Economy Framework 2025.
Menanggapi hal ini, Pimpinan Cabang PNM Lampung, Alfian Langkamane mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan dalam memperkuat kapasitas dan kemandirian ekonomi perempuan.
"Kami ingin setiap nasabah PNM bukan hanya memiliki usaha, tetapi juga pemahaman dan keberanian untuk mengelolanya secara digital. Inilah bentuk nyata dari pemberdayaan yang berkelanjutan," ujar Alfian.
Melalui edukasi digital yang inklusif, PNM berharap perempuan pengusaha ultra mikro di Lampung dapat terus tumbuh menjadi agen perubahan di komunitasnya. Karena bagi PNM, perempuan yang berdaya secara digital adalah fondasi bagi keluarga yang tangguh dan masyarakat yang lebih sejahtera.
