Sivitas akademika Prodi Ilkom UML pengabdian di SD Muhammadiyah 3 Bandarlampung

id lampung, muhammadiyah, pengabdian, fisip, fisip um lampung, um lampung, uml, ilkom, ilmu komunikasi

Sivitas akademika Prodi Ilkom UML pengabdian di SD Muhammadiyah 3 Bandarlampung

Tingkatkan minat baca pada murid, sivitas akademik Prodi Ilkom UML lakukan pengabdian di SD Muhammadiyah 3 Bandarlampung. ANTARA/HO-Ilkom Fisip UM Lampung

Bandarlampung (ANTARA) - Dekan, dosen, dan mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) FISIP Universitas Muhammadiyah (UM) Lampung melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di SD Muhammadiyah 3 Bandarlampung, di Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung.

Kegiatan pengabdian itu berfokus pada edukasi dan literasi membaca, mengingat rendahnya tingkat literasi membaca di SD Muhammadiyah 3 Bandarlampung ini menjadi cerminan kondisi yang kurang baik di dalam diri siswanya, bahkan akan berdampak buruk pada sekolah.

Pihak sekolah sudah mengupayakan bagaimana caranya meningkatkan literasi siswanya, namun kurang disuport oleh lingkungan mereka di rumah masing-masing.

Latar belakang yang beragam dari masing-masing siswa SD Muhammadiyah 3 Bandarlampung ini, membuat para dewan guru dan tenaga pengajar, harus lebih ekstra dalam memberikan pengetahuan, pemahaman dan pembelajaran dalam mendidik siswa.

Karena kebanyakan dari mereka adalah dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, dan kebiasaan yang kurang baik untuk pola pikir siswa.

Kepala SD Muhammadiyah 3 Bandarlampung Evi menuturkan bahwa mereka sudah sangat mengupayakan untuk meningkatkan literasi siswanya yang cenderung sangat rendah, dengan mendapatkan hibah dan pelatihan khusus dari Enumaschool Singapura dan juga Dinas Pendidikan.

Dengan adanya PKM ini, kami beserta pihak yang terkait sangat mengupayakan bagaimana meningkatkan kualitas sarana prasarana, SDM dan juga literasi membaca dan minat belajar siswa, ini bukan hanya masalah dari pihak sekolah tapi masalah kita bersama karena sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 bahwa kita harus dan wajib untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”, kata Evi pula.