Bandarlampung (ANTARA) - Petani di Desa Rejo Basuki Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung memanfaatkan kotoran hewan menjadi biogas.
"Saya memanfaatkan kotoran hewan ternak sapi menjadi biogas ini telah dilakukannya sejak awal tahun 2023 lalu," kata Sutarjo petani di Desa Rejo Basuki Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Sutarjo, Sabtu.Ia menyebutkan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas ini bermula saat menjadi mitra binaan Pertamina pada sekitar Januari 2023.
Menurutnya, dalam memanfaatkan teknologi alternatif ini dirinya didampingi pihak Pertamina.
"Kami diberikan bantuan instalasi dan pelatihan cara mengolah kotoran tiga ekor sapi miliknya sehingga dapat menghasilkan gas yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak sehari-hari," ujarnya.
Ia mengakui sangat terbantu sekali dengan adanya biogas ini. Biasanya butuh 4 tabung gas ukuran 3 kilogram dalam sebulan untuk memasak, selain untuk keperluan dapur, biogas ini juga dimanfaatkan untuk UMKM berupa pembuatan nasi tiwul.
Dirinya berharap bantuan seperti ini juga dapat diperoleh oleh seluruh petani di wilayahnya, sehingga kampung ini bisa menjadi desa energi berdikari sebagaimana program milik Pertamina.
Ketua Kelompok Wanita Tani Industri Kecil Menengah (IKM) Mulia Desa Rejo Basuki Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Tengah Titik mengatakan biogas dari kotoran ternak sapi sudah dimanfaatkan sejumlah petani di desa ini.
"Kami merasakan manfaat biogas ini terutama untuk memasak dan juga pembuatan produk IKM berupa nasi tiwul, tepung singkong, kacang kulit dan lain lain," kata dia.
Ia menyebutkan IKM Mulia telah menjalin kemitraan dengan Pertamina sejak beberapa tahun lalu.
Selain mendapatkan pelatihan, pembinaan dan pemasaran untuk produk IKM, sejumlah warga yang menjadi binaan Pertamina juga mendapatkan bantuan instalasi biogas.
"Kami diberikan bantuan instalasi dan pelatihan cara mengolah kotoran sapi miliknya sehingga dapat menghasilkan gas yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak sehari-hari," tambahnya.