Tanggamus (ANTARA) - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan melakukan berbagai upaya dalam pencarian terhadap delapan anak buah kapal (ABK) KM Maulana 30 yang dinyatakan hilang setelah kapal tersebut terbakar di perairan selatan Belimbing, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah di Tanggamus, Selasa, mengatakan hingga hari keempat pencarian delapan korban masih belum membuahkan hasil.
“Operasi SAR kembali kami lanjutkan menggunakan KN SAR Basudewa, dengan penyesuaian area pencarian berdasarkan prediksi pergerakan korban,” kata Deden.
Ia menjelaskan dalam proses pencarian delapan korban, kondisi cuaca masih menjadi tantangan utama dalam operasi SAR tersebut.
“Angin kencang dan gelombang laut yang cukup tinggi mempengaruhi jangkauan serta efektivitas pencarian, namun upaya maksimal tetap kami lakukan dengan mengutamakan keselamatan seluruh personel,” ujarnya.
Menurut dia, berbagai cara dilakukan tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian terhadap korban, mulai dari kapal patroli hingga pesawat udara milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Kemarin, pada hari ketiga, Tim SAR Gabungan mengerahkan empat unsur utama, yakni KN SAR Basudewa, dua kapal patroli milik Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), serta satu pesawat udara jenis ATR 62-500 milik KKP,” katanya.
Ia menerangkan para unsur berpencar dalam pencarian seperti KN SAR Basudewa melaksanakan penyisiran. Dua kapal patroli melakukan pencarian di wilayah Teluk Sumatera hingga perairan sekitar Tanjung China menuju lokasi kejadian.
Sementara itu, pesawat ATR 62-500 melakukan pencarian udara selama empat jam, dari pukul 12.00 hingga 16.00 WIB, dengan ketinggian sekitar 500 kaki, dan kembali ke Bandara Halim Perdanakusuma dengan hasil nihil.
Oleh karena itu, Basarnas Lampung memastikan koordinasi lintas instansi terus dilakukan hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
Berdasarkan informasi KM Maulana 30 tersebut berlayar dari daerah Jakarta pada Selasa (16/12) dengan mengangkut sebanyak 33 ABK untuk mencari ikan di sekitar perairan Samudra Hindia.
Sesampainya di lokasi yang menjadi salah satu tujuannya pada Sabtu (20/12), kapal tersebut mengalami kebakaran dan mengharuskan seluruh penumpang terjun ke dalam laut di perairan samudra Hindia dekat wilayah Tanggamus.
Setelah mendapatkan informasi, tim SAR gabungan langsung diterjunkan menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap para korban.
Dalam proses evakuasi tersebut, sebanyak 25 ABK berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan, dan delapan lainnya masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR perluas pencarian delapan ABK KM Maulana terbakar di Tanggamus
