Lima mahasiswa P2MW Unila kenalkan kearifan lokal Lampung berbasis fashion kekinian

id lampung, unila, kampus, universitas lampung

Lima mahasiswa P2MW Unila kenalkan kearifan lokal Lampung berbasis fashion kekinian

Lima mahasiswa P2MW Unila mengenalkan kearifan lokal Lampung berbasis fashion kekinian. ANTARA/HO-Unila

Dalam menjalankan usaha berbasis fashion dengan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.

Bandarlampung (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023 bidang industri kreatif yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek berhasil menciptakan brand fashion dengan nama Lokal Pride Lampung.

Basis dari brand ini yaitu menggunakan desain-desain kearifan lokal Lampung.

Inovasi ini berawal dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Ekonomi Kreatif yang menyatakan subsektor fashion merupakan peringkat kedua dari tiga subsektor penyumbang ekonomi terbesar. Selain itu minimnya pengetahuan generasi muda terkait kearifan lokal daerah Lampung juga menjadi alasan utama dari tim Unila ini menginisiasikan adanya fashion kekinian dengan basis kearifan lokal Lampung.

Adapun tujuan dari brand Lokal Pride Lampung adalah agar terpenuhinya kebutuhan fashion generasi muda dengan tetap memprioritaskan eksistensi kearifan lokal Lampung yang mengutamakan bahan yang berkualitas serta cocok digunakan dalam berbagai kegiatan.

Adapun kegiatan yang sudah diikuti yaitu Bazar Kirab Kebangsaan, Indonesian Student Entrepreneur (ISEC), Digital Talent Scholarship, dan lain-lain sebagainya yang diselenggarakan sebagai fasilitas pelatihan bagi mahasiswa.

Atas inovasinya mahasiswa bimbingan Sumargono yang terdiri atas lima mahasiswa, yaitu Imroah Laina Retno Mukti Kusuma (Ketua Tim), Asatullaini, Nasrullah Kurniawan, Ulfa Novitasari, dan Zalfa Izzati Hadini mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek dan berhak melaju ke tingkat nasional untuk bersaing dengan mahasiswa wirausaha seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Sumargono menjelaskan, dalam menjalankan usaha berbasis fashion dengan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal, seperti desain Sekura yang merupakan tradisi masyarakat Lampung.

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Saibatin Lampung Barat berupa tarian topeng pada bulan Syawal tepatnya menjelang hari raya Idul Fitri. Selain itu brand ini juga mengusung tema raden intan II yakni seorang pahlawan nasional yang berasal dari Lampung.

Ia menjelaskan, bisnis ini memiliki visi “Menjadi usaha inovasi pakaian dalam bidang fasion yang kreatif, modern, berkualitas, dan terpercaya".

Sementara dalam mewujudkan visi tersebut tim Lokal Pride Lampung menerapkan misi usaha, yaitu Mengembangkan produk pakaian yang berkualitas dengan menghadirkan motif kearifan lokal yang sesuai dengan tren model yang selalu mengalami perubahan, mengembangkan inovasi yang kreatif untuk meningkatkan branding pakaian "Local Wisdom Lampung", memodernisasi pakaian dengan motif kearifan lokal, sehingga dapat bersaing dengan tren model pakaian lain, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan usaha untuk menunjang revolusi.

"Produk Lokal Pride Lampung yang memiliki keunggulan desain yang berkualitas dan kekinian serta terbuat dari bahan 100 persen katun combed 24s terjamin sangat nyaman dipakai dalam berbagai aktivitas, baik itu OOTD, sport, maupun aktivitas traveling. Dalam hal ini produk Lokal Pride Lampung mendapat berbagai dukungan. Salah satunya dari Rektor Unila yang ikut berkunjung dan meramaikan stan kami pada Bazar Kirab Kebangsaan 2023," kata Sumargono.
Baca juga: DKL bedah buku "Tradisi Musik Orang Lampung" di Unila
Baca juga: Fakultas Teknik Unila gelar seminar nasional Senapati 2023